(16)
“PAMAN!”
Teriakan keponakan itu membuat sang paman memutar tubuh cepat. Menhentikan sekilas pekerjaan tangannya. Ryu menoleh. Mendapati Donghae sudah berdiri di belakangnya..
“Kenapa berteriak? Kau sedang senang?”
Donghae mengangguk “Ibu dan ayah akan pulang. Aku bisa menghabiskan hari ulang tahunku bersama mereka..” girangnya. Sambil duduk di sofa tunggal ujung ruangan.
Ryu hanya mendesah. Ia pikir ada hal yang lebih penting, tapi rupanya hanya kedatangan kakak dan suaminya saja. namun itu memang penting untuk bocah itu. Ryu yakin.
“Paman tidak senang?”
“Kau yang lebih senang. Kau sangat merindukan mereka bukan?”
“Ah, paman benar. hanya aku yang paling bahagia disini..” senyumnya lebar. Memangnya siapa lagi yang mengharapkan kepulangan mereka selain dirinya?
“Apa Kakak juga akan senang mendengarnya?”“Menurutmu?” Ryu kembali pada pekerjaannya. Ia belum selesai dengan gambar desainnya.
Donghae mengangkat bahu “Entahlah. Aku tidak bisa menebak..”
⌛-ħīŕāėŧĦ-⌛
Donghae melupakan kejadian kemarin dengan cepat. Ia hanya sedang senang saja. jadi menganggap penindasan yang diterimanya dengan lalu.
“Kembali ke rumah segera setelah kegiatan di agensi selesai” tutur Sebin sambil mengantarnya sekolah.
“Paman, aku bukan anak kecil. aku juga punya rumah..”
“Tidak ada seorangpun di rumahmu..”
“”Mungkin aku harus membersihkannya segera sebelum ibu dan ayah pulang..”
Sebin manggut-manggut. “baiklah. Jika kau butuh bantuan hubungi aku.. sejauh tidak ada jadwal pekerjaan..”
Mereka tertawa kecil dengan gurauan itu “euhm, mungkin aku akan merepotkan seorang model terkenal nantinya.. haha.. bukankah luar biasa? Hanya untuk membersihkan rumah aku malah menyewa seorang model?”
“Benar, kau bisa membayarku dengan mahal..”
Donghae kembali tertawa “Ah paman, aku turun dulu..” setelah mobil yang ditumpanginya sampai halaman sekolah.
⌛-ħīŕāėŧĦ-⌛
Sesuai janjinya, setelah bersih Donghae mengembalikan kemeja milik Dohwan. Lucu bukan? Seorang adik mengembalikan baju milik kakaknya secara sopan seakan pada orang baru dikenal. Alangkah lebih baik jika mereka menjalin hubungan normal layaknya saudara kandung lainnya. Tidak ada batasan kasih sayang antara kedua saudara itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH ✔️
FanficMemendam kerinduan yang mendalam membekaskan luka kasat mata. ◻◼◻ Dunia ini terlalu berisik baginya. Seakan dibungkam untuk mendengar setiap perkataan mereka. Dipaksa menerima keputusan mereka. Ditekan agar mengerti pikiran mereka. Tapi tidak ada da...