(14)
Tlap!!
“Tunggu dulu. Kita perlu bicara..” Jung Minho menahan lengan Donghae saat ia hendak masuk dalam ruang latihannya. Menyeret dengan cepat untuk berpindah ke tempat lain sebelum ada yang melihat.“Maafkan aku menganggu latihanmu..”
“Ada apa CEO?”
“Donghae, kau tahu langkahmu akan semakin berat bukan? Kakek sudah tahu..”
“Apa anda memintaku untuk mundur? Kalau begitu jawabanku tidak. Aku masuk ke agensi ini tanpa bantuan siapapun. Aku berada di line debut juga bukan karena anda. Lalu kenapa aku harus mengalah?”
“Tidak bukan begitu..”
“Lalu bagaimana? Aku tahu kalian semua tidak menyukaiku. Tapi tolong jangan halangi semua hal yang ku lakukan. Tidak ada sangkut pautnya dengan kalian bukan?”
“Hahssss!! Kau tahu apa yang ada di pikiran Kakek Jung?”
Donghae mengangguk “Iya aku tahu. Tuan Besar Jung pasti kuatir nanti masalah keluarganya terbongkar. Tapi tenang saja, aku tidak akan mengatakan apapun. Memang ada darah dalam hubungan kita, tapi itu bukan alasan. Tinggal menjelaskan kalau Tuan Jung tidak memiliki seorang putri bahkan cucu sepertiku..”
“Kau pikir semudah itu?”
“Euhm. Kalau menyingkirkan keluarga saja begitu mudah, apalagi mengabaikan keberadaanku.. akan lebih mudah. Secara.. namaku Yoo Donghae, bukan Jung Donghae.. bukankah sangat mudah untuk menyangkal?”
Minho baru tahu anak itu keras kepala. Bahkan lebih susah meyakinkannya daripada Dohwan. Ia akui, Donghae memiliki pendirian. Ia terlalu kuat untuk diabaikan.
“Aku sudah mengingatkanmu.. yang jelas, mulai sekarang jalanmu tidak mudah..”“Iya, aku mengerti..” selain persaingan dalam groupnya nanti, dari orang-orang diluar sana yang tidak menyukainya, ia harus juga menghadapi keluarganya sendiri.
⌛-ħīŕāėŧĦ-⌛
“Jadi benar kau memiliki hubungan dengan CEO?”
Degh!!
Dongmin sudah bediri di dekat pintu begitu ia masuk ruang latihan. Bersandar pada dinding sambil melipat kedua lengan di dada.“Hahh? Hubungan seperti apa?” namun ia masih cukup tenang untuk menanggapi.
“Kau, bukankah tadi ia membawamu ke ruangannya? Apa ada kesepakatan diantara kalian? Aku melihatnya.. sayangnya tidak cukup untuk membuktikan..”
“kalau begitu hentikan pemikiran tidak berguna itu. Kau hanya akan membuat dirimu lelah Kak, karena mengurusiku..”
Katanya lalu melewatinya. Sejak awal ia tidak nyaman dengan bergabungnya Dongmin. Namun tidak bisa menolaknya untuk berada di line yang sama. Donghae lebih menghargai setiap kemampuan teman-temannya daripada perasaannya sendiri. Padahal jika ia mau, perdebatan mereka bisa menjadi masalah besar. Atau bisa menjadi bahan untuk saling menyingkirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH ✔️
FanficMemendam kerinduan yang mendalam membekaskan luka kasat mata. ◻◼◻ Dunia ini terlalu berisik baginya. Seakan dibungkam untuk mendengar setiap perkataan mereka. Dipaksa menerima keputusan mereka. Ditekan agar mengerti pikiran mereka. Tapi tidak ada da...