(36)
Musim memang harus berganti. Waktu bahkan selalu berlari. Donghae menata kembali kehidupannya dari awal. Bekerja sebagai pothographer untuk RyuS membuatnya ingin memiliki studio sendiri. Pamannya tidak keberatan, malahan kini ia sudah mulai membuka tempat itu.
Menunda sejenak keinginannya untuk membeli apartemen, Donghae memutuskan sementara tinggal dengan Dohwan di rumah lama mereka.
Tlak!
Dohwan meletakkan sarapan mereka. Telur orak arik dengan potongan daging. Khusus hari ini ada segelas susu madu juga seperti permintaan adiknya semalam.
Dibanding dirinya, Donghae lebih pandai jika urusan memasak. Tapi ia tidak ingin terus membuat adiknya bergumul di dapur sepanjang pagi mereka.“Bagaimana pekerjaan kakak? Kembali ke SangBi?”
Dohwan menggeleng “aku bisa melamar di tempat lain, bisa membuka praktik sendiri juga. Asalkan tidak kembali berurusan dengan Sang Group”
“Mereka pasti kecewa..”
“Seharusnya itu kita, maksudku yang kecewa..”
“Tapi aku tidak. Aku bahagia sekarang.. sangat bahagia..” ungkapnya “Terimakasih kak, sudah kembali.. aku tidak akan menunggu lagi..”
Dohwan mengacak pelan puncak kepala adiknya “habiskan sarapan, aku akan mengantarmu ke tempat kerja..”
“Kakak akan memasukkan lamaran lagi?”
“Euhm” Dohwan mengangguk “kau… benar-benar tidak ingin melanjutkan sekolah? bahkan usiamu belum legal untuk bekerja penuh waktu”
“Tidak masalah kak, aku bisa mengikuti paket ujian nanti. Tenang saja, aku tidak mengesampingkan pendidikan, aku bisa belajar dimana saja..”
Ia tidak lagi memaksanya. Yang harus dilakukan sekarang hanya menjaga dan melindungi kebahagiaan adiknya. Dohwan akan bekerja lebih giat lagi. Bukan karena sebuah jabatan tapi karena tanggung jawabnya.
⌛-ħīŕāėŧĦ-⌛
Selesai memotret untuk desain baru RyuS yang akan ditampilkan minggu depan, Donghae membaringkan tubuhnya di sofa ruang khusus milik sang paman.
“Kau sudah melihat berita hari ini?”
Ujung matanya mengkerut “Ada apa?”
Ryu menekan tombol di remote. Layar di depan mereka menyala. Tepat menyiarkan kabar yang cukup bagus untuk Sang Agensi.
Akhirnya, group yang sempat tertunda didebut-kan hari ini. Dengan nama lain dan lima anggota lama. Donghae mengenal mereka. Kecuali dirinya dan Dongmin, mereka akhirnya menjadi satu group.Senyum melintas di sudut bibir “Berita yang bagus, aku akan menghungi mereka nanti.. ahhhh.. perlukah ada perayaan untuk itu?” gumannya “Hm, lebih baik menghubungi kak Dongmin juga..”
Ryu tertawa kecil mendengar celotehan keponakannya. Dari nada bicara itu terlihat jelas tidak ada rasa kecewa ataupun iri dalam kamus hati Donghae. Bahkan ia bersemangat seolah dirinya yang di debutkan.
“Euhm, paman… akan lebih seru jika RyuS bekerja sama dengan mereka? sekalian promosi…??”
Ryu nampak terdiam, bukan karena tidak setuju namun bagaimana dengan…
“Jangan pikirkan itu, yang kita lakukan hanya bekerjasama bukan untuk merajuk. Hubungan akan sebatas relasi bisnis..”
“Lebih baik tidak memancing masalah Hae. Kita lihat perkembangan dulu. Paman tidak ingin mereka menganggap kita numpang kepopuleran. Tujuan paman dengan desain-desain itu hanya mengenalkan ke kalangan umum juga karena kecintaanku pada produk. Tidak harus seterkenal itu juga…”
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH ✔️
FanfictionMemendam kerinduan yang mendalam membekaskan luka kasat mata. ◻◼◻ Dunia ini terlalu berisik baginya. Seakan dibungkam untuk mendengar setiap perkataan mereka. Dipaksa menerima keputusan mereka. Ditekan agar mengerti pikiran mereka. Tapi tidak ada da...