Sky berjanji bahwa kali ini akan menjadi ulah buruk terakhirnya.
Serius. Ini tidak akan menjadi sebuah omong kosong.
Sky berjanji akan lebih patuh.
Tidak lagi-lagi membangkang.
Menjadi anak yang baik untuk Arsenio.
Serius.
Percaya Sky kali ini!
Sky mencoba menegakkan kepalanya yang sedari tadi menunduk. Sedikit menyesal mengapa harus sangat jujur tentang apa yang terjadi di antara dirinya dan Jarvis tadi malam. Seharusnya mulutnya itu tak perlu terlalu enteng untuk berbagi dengan Arsenio.
Namun seolah memang sudah ter-setting dari sana-nya, yang terjadi adalah Sky malah membuka mulutnya lebar-lebar dan meluncurlah cerita yang ia alami pagi ini.
Ya hanya pagi ini, tentu saja.
Karena Sky tak mengingat setitik pun kejadian semalam.
Sky tiba-tiba merasakan wajahnya sungguh panas.
Apa yang terjadi tadi malam?
"Skylar... Skylar..." Arsenio mendecak lagi. Ia hampir menyerah menghadapi Sky dan segala kecerobohannya. Mabuk, dicekoki perangsang, lalu berakhir berbagi tempat tidur dengan orang lain yang notabene belum sempat mereka hubungi kembali perihal insiden menyerempet mobil mewah pagi kemarin.
Oh, apakah Arsenio pantas berkata bahwa masih untung laki-laki asing yang meniduri Sky tadi malam adalah Jarvis, dan bukan orang lain. Kalau saja bukan laki-laki itu, entah akan bagaimana ricuhnya Agensi mereka pagi ini.
Atau, Jarvis yang malah ditiduri oleh Sky?
Mengingat dalang-nya adalah Sky, si langganan pembuat onar. Dan bagian tak beruntungnya adalah, dirinya yang lagi-lagi harus mencari cara agar hal ini tak perlu melebar ke mana-mana, setidaknya harus sangat jauh dari jangkauan awak Media.Sebenarnya Arsenio tak perlu terlalu uring-uringan, seharusnya. Apalagi mengingat sudah begitu banyaknya yang telah ia hasilkan sejak menjadi Manager Sky mulai bertahun-tahun lalu. Namun hubungannya dengan Sky bukan hanya sebatas pekerjaan.
Ingat, kan, ketika Arsenio meng-amin-kan bahwa Sky sudah selayaknya Adik laki-laki baru gede baginya?"Makanya berkali-kali gue bilang, berhenti berteman dengan mereka!"
"Iya, maapin..."
"Lo gampang tinggal minta maaf. Gue, nih, yang ketumpuan tanggung jawab!" Bukan tanpa alasan Arsenio berulang kali mencegah Sky untuk kepalang dekat dengan para model Luar Negeri yang terkadang tidak dapat menghargai aturan dan tata krama di Tanah Air.
"Tapi, kan, belum tentu kejadian apa-apaaa..."
"Belum tentu, lo bilang??"
Sepertinya Sky keliru sekali telah mengambil langkah untuk membela diri kali ini. Tapi, kan, memang benar kalau belum tentu??
"Lo bangun, telanjang, di samping Jarvis!"
Dipeluk, malah...
"Sky!!"
"Iya, Arseniooo... Tapi, kan, belum tentu beneran ngapa-ngapain gue-nya..." Sky menahan diri agar tak merengek seperti anak kecil, karena sudah dapat dipastikan Arsenio akan lebih murka daripada ini. Total mengabaikan bahwa tubuhnya yang terasa sangat pegal itu padahal sudah dapat dijadikan bukti paling jelas tentang apa yang telah terjadi di antara dirinya dan Jarvis.
Uh-oh.
Wajah Sky memanas lagi.Arsenio menepuk dahinya kencang. Laki-laki di hadapannya ini entah terlalu naif atau bodoh, Arsenio sudah kehabisan ide. Kemudian ia mengambil duduk tepat di seberang Sky, di meja makan dan meneguk teh hangat-nya pagi ini. Upaya Arsenio agar pening kepalanya sedikit mereda. Tampaknya setelah ini ia akan menenggak sebutir obat sakit kepala yang memang selalu tersedia di dalam tas-nya yang berukuran kecil. Sebuah tindakan jaga-jaga ketika ia harus menghadapi sebuah situasi tak terduga seperti kemarin dan pagi ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
L. O. V. E - Koo Junhoe & Kim Jiwon [END]
FanfictionSebuah cerita manis nan menggemaskan antara Sky & Jarvis. 💙💜 Disclaimer: 🔞 BXB Yaoi Boyslove Fluff Smut A lil bit harsh words Yang enggak suka, jangan dibaca ya...