Captivated

495 35 12
                                    

Jarvis memang sudah terbiasa bangun pagi-pagi sekali. Sebenarnya Sky pun sama, hanya saja berikan ia dispensasi kali ini, karena penyebabnya tak lain dan tak bukan adalah seseorang yang tengah berbaring menyamping sembari memandangi wajahnya, tepat di samping tubuhnya yang masih tenteram sekali berada di bawah gulungan selimut tebal berwarna biru tua, siapa lagi kalau bukan Jarvis sendiri.

Jarvis lalu beranjak turun dari atas peraduan dengan gerakan sangat perlahan, sebelum tadi menyempatkan dirinya menyapa Sky tepat pada ujung bibir Sky terlebih dahulu, tak begitu peduli Sky akan terjaga atau tidak karena ulahnya yang menggelikan itu.

Iya, menggelikan.

Jarvis bahkan mampu mendengar suara tawa membahana menyebalkan milik Jaziel, kalau saja sahabatnya itu mengetahui segalanya yang telah terjadi di antara dirinya dan Sky.

Seperti yang dipinta Sky semalam— oh, ya Tuhan— mau tak mau Jarvis harus mengingat betapa sensualnya Sky ketika mengutarakan keinginannya itu, membuat satu bagian tubuhnya kembali ereksi padahal sudah susah payah ia coba ajak kompromi ketika ia baru saja terbangun tadi, kini kembali berulah.

"Make food and bring it here... Ask if i slept well and give me a kiss, so— so i don't have to get out of bed— ahhhn~ Jarvis... Jarvis..."

Jarvis menangkup wajahnya yang tiba-tiba terasa sangat panas, pun jantungnya yang berdegub. Ia membalikkan tubuhnya menghadap Sky, kembali memandangi wajah tertidur Sky yang begitu damai, dan tanpa sadar menyunggingkan sebuah senyum yang belakangan memang sering kali timbul, dan ia tujukan hanya untuk Sky seorang.


*

*

*


Sky terbangun tepat ketika Jarvis membuka pintu kamar menggunakan sebelah sikunya dan kedua tangannya sedang memegang sebuah meja lipat. Di atas meja lipat tersebut tampak beberapa hidangan yang Sky yakini bahwa Jarvis sendiri lah yang membuatnya pagi ini. Ia sedikit takjub bahwa Jarvis memiliki keterampilan di luar eksepektasi-nya, karena yang terhidang di hadapannya kini bukan lah sesuatu yang mampu Sky abaikan begitu saja.

Harum khas roti panggang, telur, dan irisan buah-buahan mendadak mengisi hidung Sky dan membuatnya lapar seketika. Namun dibandingkan itu, ada sebuah pemandangan yang lebih menggiurkan.

Yaitu...Jarvis hanya menggunakan boxer-nya yang berwarna putih, dengan tanpa menggunakan apapun untuk menutupi tubuh bagian atasnya. Membuat Sky tak kuasa dan berakhir menggigiti bibir bawahnya sebagai sebuah reaksi.

Jangan terlalu dipikirkan, Sky memang terkadang tak tahu yang namanya malu, lalu memilih sangat jujur tentang apapun yang kini mengisi otaknya, padahal hari masih terbilang sangat pagi.

Maka ketika Jarvis sudah berhasil meletakkan buah karyanya pagi ini demi Sky dapat menikmati sarapan pertama mereka sebagai sepasang kekasih, Sky main mendekatkan wajahnya ke arah Jarvis dan kembali mengecup ringan bibir Jarvis sebagai sebuah sapa...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maka ketika Jarvis sudah berhasil meletakkan buah karyanya pagi ini demi Sky dapat menikmati sarapan pertama mereka sebagai sepasang kekasih, Sky main mendekatkan wajahnya ke arah Jarvis dan kembali mengecup ringan bibir Jarvis sebagai sebuah sapaan selamat pagi. Namun tidak sampai di situ, Sky memagut bibir Jarvis, dan seketika membuat keduanya terlupa dengan tujuan awal mereka.

L. O. V. E - Koo Junhoe & Kim Jiwon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang