Passing Past (5)

276 36 16
                                    

Tok! Tok! Tok!

Devare mengangkat kepalanya demi melihat siapa yang mengetuk pintu ruangannya barusan, sedangkan telinganya masih tertempel sebuah telepon genggam miliknya yang belum bosan berdering karena ketambahan masalah rumor yang tengah merebak di antara Sky dan Giardo sejak seminggu yang lalu.

Kedua Agensi dan pihak Devare sedang berusaha meredakan berita tersebut dengan beberapa pernyataan yang setiap hari menjadi langganan headline berbagai media cetak, tidak hanya diterbitkan di dalam website resmi mereka. Walau begitu, tampaknya keadaan belum sepenuhnya kondusif seperti yang Devare inginkan.

Memang jadwal kedua Artis-nya itu tak terganggu sama sekali, malah terkesan naik rating. Namun mendengar bagaimana keadaan hubungan Sky dan Jarvis, jelas bukan menjadi keinginan Devare walau saham yang ia miliki ikut-ikutan meroket disebabkan hal tersebut.

Apalagi Rinjani yang tengah berada di seberang sambungannya pun ikut uring-uringan. Setiap hari Istri-nya itu bagai alarm hidup untuknya agar cepat-cepat mengerahkan daya dan upaya demi raibnya berita di atas.

Ah, kalau saja bisa semudah membalikkan telapak tangan...
Namun Masyarakat luas memang lah menyenangi adanya skandal, maka yang Devare mampu lakukan hanya seperti ini saja. Menyewa Headline utama dalam beberapa waktu ke depan agar pernyataan mereka tak tenggelam.
Dewasa ini tak ada berita besar yang mampu menutupi berita tersebut agar setidaknya meredam barang sedikit, mengingat yang terlibat juga dua Artis cukup favorit di kalangan para Wartawan.

"Silahkan masuk, Do, gue sedang ada telepon penting. Menunggu sebentar, enggak apa-apa, ya?"

"Take your time, Mas." Menuruti permintaan Devare, Giardo beranjak masuk dan mendudukkan tubuhnya di atas sebuah sofa, tak jauh dari tempat Devare berdiri dan terlihat semakin serius membahas sesuatu.

"Kamu masih di tempat Jarvis sekarang? Keadaannya masih sama?" Devare kembali melanjutkan percakapan, ia tampak mengurut dahinya sebentar, "Sky baik-baik aja. Kemarin coba ku korek dari Arsenio pun katanya semua berjalan cukup lancar. Mungkin sebenarnya enggak, tapi ya kamu tau sendiri bagaimana Sky kalau sudah menyangkut tanggung jawabnya, kan?" Devare lalu mengangguk-anggukkan kepalanya, melupakan keberadaan Giardo yang mau tak mau menguping pembicaraannya dan Rinjani.

Jarvis? Sky?

Giardo mencoba mengingat-ingat karena satu nama lain tak begitu familiar di telinganya, atau memang hanya dirinya saja yang tidak tahu-menahu?

Jarvis siapa?

"Oke. Nanti sore setelah pekerjaanku beres, aku jemput kamu di Apartemen Jarvis." Devare terdiam sebentar. "Oke. Bye, Ma..."

Devare meletakkan ponselnya di atas meja sebelum akhirnya kembali menyambut kedatangan Giardo dan menjabat tangan Artis-nya itu. "Kabar baik, Do?"

"Baik, Mas Deva." Jawab Giardo sembari membalas jabatan tangan Devare.

"Apakah berita kemarin mengganggu aktifitas lo?"

Giardo tersenyum sebentar, "sedikit, tapi gue udah lumayan terbiasa." Karena memang benar, semenjak skandal pernikahannya sebelum memutuskan hiatus beberapa waktu lalu, Giardo sudah cukup kebal dengan yang seperti ini.

"Gue belum menemui lo dengan proper semenjak berita kemarin, jadi gue pengen mengobrol aja sebenarnya hari ini, dan semoga benar kalau lo baik-baik aja, ya?" Devare memiliki tanggung jawabnya sendiri agar Artis yang tengah dinaunginya itu merasa lebih nyaman di tengah-tengah keadaan tak terduga.

"Gue baru dapat kabar kalau ada acara makan malam yang akan Mas Deva gelar minggu depan. Benar, Mas?"

Devare menganggukkan kepalanya. Kalau boleh jujur makan malam tersebut juga sebagai upayanya agar Sky dan Jarvis dapat bertemu dan mungkin saja mampu membantu keduanya memperbaiki hubungan walau belum tentu demikian. Namun sebelum makan malam itu sempat berlangsung, Sky malah memutuskan untuk tidak hadir. Devare juga tidak mampu memaksa karena mungkin saja setelah berita kemarin, Sky belum nyaman untuk hadir di tengah-tengah banyak orang, walau yang hadir di sana tentu bukan orang-orang sembarangan.

L. O. V. E - Koo Junhoe & Kim Jiwon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang