Swerving

465 31 20
                                    

We Loved It - John Legend ft. Seal



Alih-alih mengajak Sky untuk segera berteduh, Jarvis malah menarik tubuh Sky ke dalam dekapannya. Sebelah tangannya kemudian menangkup sebelah pipi Sky, sedangkan tangan yang satu lagi sudah berakhir di sekeliling pinggang ramping Sky.

Sky membulatkan kedua matanya, tak menduga bahwa Jarvis akan sangat berani padahal mereka masih berada di tengah-tengah area Pabrik walau mungkin sudah tak ada Karyawan dan Pekerja coklat berlalu lalang di sekitar mereka, namun siapa yang tahu?

Jarvis tak mau ambil banyak pikir. Ia sudah menahan diri untuk tak menyentuh Sky hampir semingguan ini. Sejak pagi kepalanya sudah sangat pusing, ditambah ketika tadi harus kembali menahan hasratnya mati-matian.

"Sky..."

Tidak perlu dijelaskan pun Sky paham apa yang tengah bergejolak di dalam tubuh Jarvis, karena tubuhnya pun merasakan hal yang sama. Sky tak akan berlagak menolak.

Keduanya benar-benar tidak menghiraukan hujan yang turun kian deras, baju yang semakin lepek dan sudah tidak menyisakan bagian yang masih kering, kemungkinan sakit setelah ini, atau apapun.

"Sky..."

Oh, Sky sangat menyukai ketika Jarvis menyebut namanya hampir sekarat seperti ini. 

"You wanna touch me that bad, Jarvis...?"

"So bad, Hun... So bad..."

Me too, Jarvis... Me too...

Seharusnya berciuman di bawah guyuran air hujan akan terasa aneh, bukan? Namun sensasi yang mereka rasakan bahkan mendominasi, entah mengapa. Adrenalin yang timbul disebabkan sekeliling mereka bahkan membuat gerakan keduanya kian menggila.

Seperti sebelumnya, Sky meraba dada bidang Jarvis, namun kali ini dengan gerakan sangat terburu-buru, seolah takut kembali diinterupsi padahal rasanya tidak mungkin. Sky membuka kancing kemeja Jarvis satu per satu. Meletakkan telapak tangannya di atas permukaan kulit dada Jarvis demi mencari kehangatan. 

Sedangkan Jarvis, ia sudah kewalahan menahan sesuatu yang hendak meledak dari dalam celana formal-nya, yang kian membesar karena beberapa kali bersentuhan dengan milik Sky, yang keadaannya juga sudah tak ada bedanya dengan miliknya sekarang.

Jarvis butuh menyentuh kulit telanjang Sky sekarang juga...

Dengan berat hati Jarvis menghentikan cumbuan mereka, menarik Sky untuk masuk ke dalam bangunan kantor yang tua, memastikan pintu ruangannya sudah terkunci rapat dan tak ada cela untuk siapa pun akan mengganggu mereka.

Saat Jarvis masih sangat sibuk dengan lubang kunci yang sedikit macet, Sky sudah melepaskan pakaiannya satu per satu dengan sangat tidak sabaran. Begitu pun dengan Jarvis, ia menanggalkan segala macam yang menutupi tubuhnya, dengan Sky kemudian membantu Jarvis melepaskan ikat pinggang dan celana yang sudah memeta bengkak penis-nya sedari tadi.

Ctas!

Belum sempat mereka memulai lagi, ruangan kecil itu mendadak berubah gelap gulita, namun untungnya sedikit cahaya masih masuk melalui jendela.

"Is it matter?" Jarvis meraba wajah Sky di dalam keremangan, alih-alih merasa terganggu, sejujurnya hasrat yang ia miliki malah semakin menggebu.

"Not at all..." Jawab Sky dengan senyuman yang paling sanggup menggetarkan jiwa seorang Putra Jarvis. Sky tak akan pernah tahu bahwa Jarvis yang berada di hadapannya itu sangat lah berbeda dengan Jarvis yang yang dikenal banyak orang.

L. O. V. E - Koo Junhoe & Kim Jiwon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang