HAPPY READING
Kamu tidak akan menjadi pecundang, sampai kamu berhenti mencoba.-
❤
Siswa-siswi HIS kembali bersekolah, jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi, artinya semua kelas masih memasuki jam pelajaran.
"GUYS KELAS KITA JAMKOS, HARI INI BU SELI GA MASUK." Teriakan dari Dorry, ketua kelas 12 IPS 2, atau kelas Kaila dkk.
"ANJAY TUMBEN NIH."
"BAGUS WOYY, NGANTIN LAH KITA."
Banyak pekikan yang mereka lontarkan, ada yang pergi membolos, ke kantin, bahkan ada yang tiduran di kelas.
Berbeda dengan Kaila, Abya, Maira dan juga Ara. Mereka tengah asik membaca Novel yang sengaja mereka bawa dari rumah.
"Mau ke kantin ga?" Tanya Ara.
"Lo bawa jajanan banyak masih mau ke kantin?" Ucap Abya seraya geleng-geleng kepala melihat Ara dengan meja nya yang penuh makanan.
"Yakan ini beda, Yaya."
"Beda apanya, bocil." Kelas Maira.
"Apasii, Ara bukan bocil."
"Lo bocil kalo sama kita."
"Yaudah kan sama kalian ini." Jawab Ara enteng.
Kaila masih fokus dengan novel yang dia baca sebelum sebuah suara yang mengganggu aktivitas asik Kaila.
"Nih makan." Ucap Bara dengan menaruh roti dan juga minuman di atas meja Kaila.
"Gausah." Jawabnya.
Bara datang berdua dengan Ameer.
"Makan. Udah siang, lo belum makan, kan?"
"Nanti gue ke kantin." Jawabnya tanpa di hiraukan Bara.
"Woy cil, mau pisang ga?" Tawar Ameer dengan mengangkat 2 buah pisang di depan Ara.
Tanpa menjawab tawaran dari Ameer, Ara sudah mengambil pisang di tangan Ameer.
"Ga sopan lo." Kesal nya.
"Makasi, Amir."
"Ameer bukan Amir."
"Ribet namanya."
Ameer tak menjawab ucapan Ara melainkan terus memperhatikan Ara yang sedang lahap memakan pisang yang ia bawa. Bahkan dia melupakan permen yang sudah dia buka.
"Yaudah ke kantin." Ucap Abya dapat anggukan dari mereka.
"Roti nya ga lo bawa?" Tanya Bara.
"Gue makan di kantin, kalo siang ga makan roti." Jawabnya.
"Apa bedanya."
"Beda." Bukan Kaila yang menjawab, melainkan Abya.
Kemudian mereka melangkah keluar kelas menuju kantin.
Setelah sampai di kantin, Kaila, Abya, Maira dan juga Ara melangkah menuju meja kosong.
Namun langkah kakinya terhenti karena sebuah tangan yang menahan tangan nya.
"Gabung aja sama kita." Ajak Bara.
Kaila menepis tangan Bara. "Kita Gabung aja."
"Oke."
Setelah mereka duduk di kursi yang biasanya Bara dkk tempati, disana juga sudah ada Bara dan juga temannya.
"Mer pesen, Mer." Titah Vikal.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI ALEXA(HIATUS)
Short StoryMasih percaya dengan adanya Transmigrasi? Mungkin hanya ada di cerita fiksi saja hal tersebut mungkin terjadi Tapi apa jadinya jika seorang gadis yang terkenal Bad girl terlahir dari keluarga terpandang, mengalami hal tersebut? Namun ia bertransmig...