Prolog

277 5 0
                                    

Eunghh

Gadis kecil yang sedang berbaring di brankar itu mengerjabkan matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk ke penglihatan gadis itu.
Dia Mikaila Larassati.

Seorang gadis bertubuh mungil bangun dari pingsan nya seusai dia jatuh dari sepeda

Ceklek

Pintu ruangan terbuka dan nampaklah seorang wanita paruh baya yang memandang nya dengan pandangan terkejut

"Kaila sayang kamu udah sadar nak? Mama panggilin dokter dulu ya sayang" Wanita paruh baya itu kembali meninggalkan sang gadis yang melongo.

"Itu siapa si? Bukan mami gue anjir, gila ni keluarga gue ga ada yang jenguk gue apa?" Kesal gadis itu yang tak lain adalah Alexa yang bertansmigrasi ke tubuh Kaila

Ceklek

Pintu ruangan kembali terbuka, dan nampaklah pria berjas putih dengan senyum manisnya dan wanita paruh baya yang mengekori pria itu. Wanita itu orang tua gadis ini? Mungkin

"Hai gimana keadaan kamu? Udah baikan atau ada yang sakit?" Tanya dokter itu lembut

"Dr. Kenzo Nugraha. Ganteng banget ni dokter, tapi masih gantengan daddy si". Batin Lexa

"Saya sudah baik, Terimakasih". Jawab Lexa yang terkesan dingin

"Yasudah kalau begitu saya permisi dulu" Yang mendapat anggaran dari wanita paruh baya

Wanita paruh baya itu memandang terkejut kepada gadis itu, dia baru pertama kali melihat putri semata wayang nya menjawab pertanyaan yang terkesan dingin?

Lantas wanita paruh baya itu mendekat ke brankar gadis itu, dan tangannya yang menggenggam lembut tangan gadis mungil itu.

"Kamu kenapa sayang, kok tumben jawab pertanyaan nya gitu?" Tanya wanita itu

"Saya tidak apa-apa, saya memang seperti ini" Jawab Lexa yang tidak mau menatap wanita paruh baya itu.

"Sayang kok ngomong nya gitu, ini mama nak, mama kamu masa kamu lupa hm" Jawabnya

Tiba-tiba dia memegang kepalanya yang kembali pusing, tidak lama itu pandangannya kembali gelap



"Gue kenapa si? Gue di mana." Tanya Lexa kesal

"Hai." Sapa seorang gadis

"Wahh lucu banget, ehh masih lebih lucu gue si" Jawab Lexa yang terkesan lucu

Gadis itu terkekeh dan kembali menatap Lexa, yang ditatap pun kebingungan

"Aku Kaila pemilik raga yang kamu tempati sekarang." beritahu Kaila

"Maksud lo? Gue transmigrasi?" Tanya Lexa terkejut

"Iya kamu ber transmigrasi ke tubuh aku." Jawab gadis itu dan senyum manis yang tidak pudar

Setelah itu keheningan kembali menyelimuti, Lexa dengan pikirannya dan Kaila dengan pikirannya, mereka hanyut dalam pikiran masing masing sebelum Kaila membuka obrolan

"Aku boleh minta tolong ga sama kamu?" Tanya Kaila

Lexa menoleh bingung, dia bingung ada apa dengan sekarang? Dan kenapa tatapan gadis ini terlihat banyak luka yang disimpan

"Minta tolong apa? Ngomong aja, kalo gue bisa pasti gue tolong.
Lo juga udah ngasih raga lo buat gue." Jawab Lexa kemudian gadis itu kembali dengan pikirannya

"Aku minta tolong buat ubah pandangan mereka terhadap aku, aku capek hidup seperti ini, di sekolah aku di bully setiap hari dan di hina sebagai pelacur, karna aku hidup sederhana dengan mama, aku gatau papa aku kemana. Dia ninggalin mama demi wanita lain." Gadis itu menunduk tak terasa air matanya sudah membasahi paha gadis itu yang terbalut celana panjang

Lexa mengalihkan pandangannya kepada Kaila, dia gatau harus berbuat apa. Dia mengusap punggung gadis itu dengan lembut

"Lanjutin aja ceritanya, biar gue tau masalah lo gimana, dan gue bisa bantu." Jawab lexa dengan senyum tulus nya

Kaila mendongak, dia tersenyum pada Lexa dengan pandangan bahagia, setelah ini bakal ada yang membantu dia dan mama nya

"Makasi banget ya, waktu di sekolah aku setiap hari di bully karna miskin aku bisa sekolah di High Scholl karna dapet beasiswa, aku sekolah pakai sepeda ga kayak yang lain pakai mobil semua, aku kelas 11. Aku di bully dari awal masuk sekolah karna ga di antar sama papa sampe sekarang ga pernah berhenti buat bully aku. Aku juga gatau kenapa padahal sekolah itu paling besar di Jakarta, semua penghuninya dari kalangan atas semua, tapi masih ada yang bully orang dari kalangan bawah." Kaila ga sanggup menahan air mata nya yang kembali membasahi pipi

Sedangkan Lexa tak berhenti usap punggung Kaila untuk menenangkan gadis itu, dan mendengarkan gadis itu

"Aku selalu di anggap lemah, selalu di anggap murahan, selalu di anggap perebut cowok orang, karna mereka tau aku suka salah satu cowok yang terkenal di sekolah, dia bernama Bara ketua geng Devil's Black dia selalu jadi rebutan cewek cewek di sekolah, ga ada yang bisa dapetin dia apalagi aku, aku juga selalu di caci maki sama dia karna aku ga cocok sama dia." Kaila kembali diam

"Mama aku kerja di orang buat memenuhi kehidupan kami berdua, dia berusaha agar aku bahagia dan punya barang yang bagus sama kayak temen aku di sekolah, aku ga punya temen di sekolah ga ada yang mau temenan sama aku satu pun, aku selalu sendiri di dalam kelas bawa roti buat bekal, kadang roti aku juga di buang sama mereka jadi ya aku ga makan seharian, tapi aku setiap hari di suruh suruh, kerjain tugas orang lah, buat bekal orang lah, gantiin hukuman orang lah." Berhenti sejenak, Kaila tertawa miris dengan kehidupan yang di alami nya

"Lo yang sabar ya, gue bakal lawan semua orang yang udah bully lo, tapi gimana sama tubuh gue?" Tanya Lexa bingung

"Tubuh kamu udah meninggal Lexa, tinggal jiwa kamu aja yang lagi di tubuh aku, pakai ya? Gunain sebaik mungkin dan kasih tau ke mama kalo aku udah ga ada dan jaga mama buat aku." Kaila tersenyum manis kepada Lexa sebelum dia menghilang

"Gue janji bakal lakuin yang lo mau, gue juga bakal datang lagi ke keluarga gue, mereka pasti lagi sedih secara kan mereka kehilangan satu anggota keluarga yang paling berharga haha, apalagi Daddy, Mommy, Papi, mami dan sepupu sepupu jelek gue." Jawab Lexa sambil menatap kepergian Kaila yang menghilang

Lexa sadar dari pingsan nya, yang pertama dia lihat adalah wanita paruh baya yang menatapnya dengan khawatir sambil menggenggam lembut tangannya

"Sayang udah sadar? Ada yang sakit nak? Mama panggilin dokter dulu ya." Ujar Wanita itu dan ketika hendak pergi tangannya di tahan Lexa

"Ga usah ma, aku mau pulang aja aku ga betah di sini." Jawab Lexa

"Tapi kamu masih sakit sayang, istirahat ya?" Jawab Wanita itu sambil mengelus surai hitam Lexa

"Aku mau pulang ma, please aku mau pulang aja, aku beneran udah baikan, kok." Jawab Lexa berusaha untuk berbicara lembut dan tidak lupa senyum manis dia berikan

"Yaudah sayang bentar ya mami urus administrasi nya dulu." Dia pun pergi keluar ruangan meninggalkan Lexa yang kebingungan

"Cara ngasih tau Daddy sama Mommy gimana ya? Ah nanti aja deh pikirin nya."

Tak lama Pintu ruangan terbuka dan nampaklah Wanita paruh baya dengan obat di tangan nya

"Ayok sayang kita pulang, hati hati turunnya nanti jatuh." Ujar mama sambil membantu Lexa turun dari brankar




TRANSMIGRASI ALEXA(HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang