Bagian 19

72 4 0
                                    


Hari libur, Hari ini adalah hari yang di tunggu-tunggu oleh semua orang, apalagi yang masih menjadi pelajar, karena mereka terbebas dari yang namanya tugas.

Hari di mana mereka bisa merenggangkan otot, hari dimana mereka bisa bermanja-manja dengan kasur tercintanya.

Salah satunya Kaila dan juga yang lainnya, bahkan gadis itu pun masih enggan membuka matanya, padahal jam sudah menunjukan pukul 8 pagi.

Deringan ponsel menganggu aktivitas Kaila yang sedang bermanjaan dengan kasur, Kaila menghela nafas kasar sebelum membuka kelopak matanya.

Tangannya terulur mengambil ponsel yang ada di atas nakas, setelah mendapatkannya, Kaila menggeser tombol hijau untuk menjawab panggilan, tanpa melihat siapa yang menelepon.

"Hal--."

"Hallo, sayang? Kamu baru bangun?" Suara di sebrang sana yang sangat Kaila kenal, ah ternyata itu kekasihnya, Lio.

"Iya, Lio."

"Bangun, sayang, mandi abis itu makan."

"Udah siang, loh."

"Iya, Lio, ini aku bangun."

"Sana mandi, aku tutup dulu telpon nya, ya?"

"Iyaa."

Tuutt

Setelah sambungan telpon terputus, Kaila menoleh ke sampingnya guna melihat orang yang tidur bersamanya.

Maira, ya gadis itu masih setia memejamkan matanya.

"Mai, bangun udah siang." Ucap Kail dengan menepuk tangan Maira.

"Eunghh."

"Cepet bangun." Kesal kaila.

"5 menit." Jawabnya dengan menampilkan jarinya.

"Cepetan ih." Kesal Kaila sedikit mendorong tubuh Maira.

"Rese, lo." Kesal Maira lalu duduk bersila di samping Kaila.

"Gue mandi dulu, awas lo kalo tidur lagi ga gue kasih makan." Ancan Kaila lalu melangkah kakinya ke kamar mandi.

"Minta sama bibi lah." Gumam nya yang tak didengar oleh Kaila.

"Ke kamar sebelah aja kali, ya." Gumam nya lalu melangkah kakinya ke luar kamar.

Maira memasuki kamar yang terletak di sebelahnya tanpa mengetuk pintu dahulu.

Dapat ia lihat ada gundukan selimut di tengah kasur itu, Abya dan juga Ara yang masih tidur.

"WOY BADAK, BANGUN LO." Teriak Maira membuat Ara refleks menendang kaki Abya membuat gadis itu mengaduh.

"Eehh Sorry, Ara kaget soalnya." Ucap Ara sambil menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.

"Sakit, pe'a." Kesalnya.

"Mai sih berisik, Ara kaget kan." Ucap Ara menuduh Maira.

"Dih. Ya lagian kalian udah siang juga belum bangun."

"Badak dasar."

"Yang ada kebo bukan badak, ogeb." Kesal Abya lalu melempar bantal ke arah Maira.

"Keluar lo, berisik." Usir Abya.

"Udah siang, nona Abya."

"Yaa---."

"Loh kalian belum mandi?" Suara itu membuat Abya, Maira dan juga Ara menoleh ke sumber suara.

"Masih ngantuk." Jawab Ara.

"Cepet mandi. Sarapan." Ucap Yasa.

"Iya." Jawab Ara kemudian Yasa pergi meninggalkan mereka di ikuti Ardan.

TRANSMIGRASI ALEXA(HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang