Bagian 23

60 5 0
                                    

HAPPY READING

-Kamu layaknya karya seni, tidak semua orang akan mengerti dirimu, tetapi orang-orang yang mengerti, tidak akan pernah melupakanmu.

💙

Setelah mendengar penjelasan dari sang Mommy, Kaila dan juga Abya saling pandang mengernyitkan dahinya.

"Mami ga mungkin punya musuh, kan?" Tanya Abya.

"Ga mungkin, sayang." Jawab Papi.

"Terus siapa yang berani buat Mami kayak gini?" Tanya Kaila.

"Paman Joy mana?" Tanya Abya.

"Mau ngapain?" Tanya Papi.

"Cuma mau tanya aja."

"Maira, bisa tolong panggilin Joy?" Pinta Papi pada Maira.

"Oke, Pi."

Maira keluar ruangan untuk memanggil Paman Joy, yang merupakan bodyguard yang berjaga.

Maira kembali memasuki ruangan yang di ikuti pria berbadan tegap dengan pandangan ke bawah.

"Ada apa, tuan? Maaf saya lalai jaga nyonya." Ucapnya.

"Tidak masalah." Jawab Papi pelan. "Bisa kamu jelaskan ciri-ciri mobilnya?"

"Dia pakai mobil Bantley warna hitam, tanpa plat nomor, tuan."

"Dan juga, ada tiga orang di dalam mobil itu, di kursi belakang, dia yang menggores tangan Nonya sampai seperti itu, Tuan." Ucap Paman Joy dan sedikit membungkukkan badannya di akhir kalimat.

"Siapa yang udah buat Mami gini, Pi?" Tanya Abya.

"Sayang tenang dulu."

"Yasa sama Ardan mana, Bun?" Tanya Kaila pada Bunda Anara.

"Lagi mau kesini." Jawabnya.

"Joy, cari tahu orang itu, dan apa motif mereka lakuin itu." Perintah Ayah Akasa pada Joy. "Dan juga, siapa yang suruh mereka lakuin itu?" Lanjutnya membuat mereka menoleh.

"Atau Papi punya musuh?" Tanya Kaila.

"Orang seperti kami tidak mungkin ga punya musuh, sayang."

"Musuh pasti ada, tapi semua musuh Papi dari perusahaan ga akan pernah lakuik ini." Jawab Papi.

"Benar, sayang." Ucap Daddy. "Dan juga, kalaupun dia mau jatuhin Adlan, pasti lewat nama perusahaan, ga mungkin pakai cara rendahnya kayak gini."

"Benar kata Daddy dan juga Papi kamu, sayang." Ucap Ayah Asa. "Atau mungkin dia orang dari masa lalu?" Tanya Ayah membuat mereka mengernyitkan dahinya bingung.

"Maksud Kau?" Tanya Daddy sedikit terkejut.

"Ya betul."

"Ga mungkin dia kembali." Ucap Papi.

"Siapa sih, Pi?" Tanya Abya tak mengerti.

TRANSMIGRASI ALEXA(HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang