1

1.2K 59 7
                                    

Author POV

Seorang gadis sedang berbaring, tertidur pulas padahal masih pukul sembilan malam. Yaaa beginilah kegiatannya sekrang setalah lulus dari JKT48. Terkadang sibuk, terkadang tidak. Terkadang berkegiatan, terkadang hanya malas-malasan.

Posisi tidur sama sekali tak berubah. Tenang. Tak terusik. dia masih terlihat anggun saat tertidur sekalipun.

Drtt.. drtt.. drtt..

Handphone nya bergetar, karena enggan terganggu dia memilih mengabaikannya. Menarik bantal tumpuan kepalanya, kini berubah menjadi menutupi kepalanya,berharap bising telpon itu berhenti terdengar.

Drtt.. drtt.. drtt..
Tidurnya kembali terusik dengan panggilan di handphonenya, yang tak kunjung berhenti.

"Shiapaa sih?" Suara parau nya terdengar, tangannya bergerak mencari ponsel yang ditaruhnya di sampingnya.

Kemalasannya membuatnya enggan membuka mata, tanpa melihat siapa penelpon dia langsung mengangkat panggilan yang tersambung.

"Hallooh" suaranya masih parau dan masih enggan membuka mata.

"Hallo  Ka Shinta,"

"Hmm."

"Ka Shinta udah tidur ya?"

"Hmm."

"Duh maaf aku jadi ganggu kakak."

"Iya emang ganggu." Ucapnya jujur.

"Ya udah deh besok aja aku chat kakak. Night ka. Bye." Si penelpon merasa tak enak hati.

"Bye."  Seraya meletakkan hpnya kembali di sampingnya dan kembali melanjutkan tidurnya.

****

Di lain tempat, ruangan nuansa putih menghiasi. beberapa gambar tangan menghiasi dinding. Miniatur, action figur berbaris rapi di meja belajarnya. Ya, inilah ruangan si penelpon. Kini 'si penelpon' sedang berjingkrak kegirangan.

"Yes.. yes.. akhirnya bisa telponan sama kak Shinta."

Si penelpon masih larut dengan euforianya. Namun kegiatan melompat di kasurnya terhenti sejenak, ketika dia mulai berpikir.

"Suara ka Shinta ko berubah ya?" Pikirnya. "Ahh mungkin karena aku ganggu tidurnya. Dia lagi tidur kayanya." Pikiran lainnya kembali muncul.

"Whatever, yang penting Shintaaaa i'm coming." Teriaknya seraya penatap foto Shinta yang berada di kamarnya.

"Aku harus mengutarakan perasaanku sama ka Shinta." Ucapnya penuh keyakinan. "Fighting." Menyemangati diri sendiri.

***

Cahaya matahari mulai mengintip di selah-selah jendela. Namun tanpa tau malu gadis itu masih saja berbaring. Tak bergeming sedikitpun. Apalagi bergerak.

Bukannya terbangun, dia justru menarik selimutnya ketika merasa udara dingin mulai menyesap tubuhnya.Seakan dingin meninabobokannya lagi.

Drtt... Drtt.. drtt..
Getaran hpnya sukses membuat tubuhnya menggeliat. Mengangkat tangan keatas, menggerakkan kaki bergerak menggesek seprai, menendang selimutnya. Mulutnya mulai menguap. Perlahan duduk walapun mata masih terpejam.

"Hoaam." Kembali menguap padahal kini sudah cukup siang, sudah pukul tujuh, dan itu artinya dia tidur nyaris 10 jam.

Dia mengucek-ngucek matanya, membuka matanya perlahan. Mengambil ponsel di kasurnya, kembali berbaring di kasur memainkan hp dengan posisi tengkurap. Yaaa, beginilah nasib pengangguran ditambah lagi job nya menurun akibat pandemi covid.

Kerutan terlihat di keningnya. "Siapa ini?" Ucapnya ketika nomer tak dikenal tertera di layar hpnya.

+6281320092***
Hai Ka Shinta
Met pagi ☺️☺️              06.30

Salah Sasaran (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang