"ka git, ngapain sih ngajak mereka? Kita kan jadi ga bisa berduaan." Bisik Chika yang berjalan merangkul Gita sedikit kesal, tentunya di belakang di ikuti oleh Naomi dan Marsha.
"Ya kan gue cuman basa basi aja. Mana gue tau ka Naomi bakalan bilang iya. Terus Marsha juga udah makan juga. Tumben banget dia mau makan lagi." Jawab gita.
Chika melonggarkan rangkulannya, masih dengan cemberutnya.
"Udahlaah jangan ngambek kaya gitu. Nanti gue suruh Eli tukeran kamar deh, biar dia sama Jessi, terus kita bareng. Yaaa anggap aja sekarang kita lagi double date." Gita mencoba menenangkan.
Chika mengangguk. Merasa sedikit terhibur.
"Tapi Marsha aman kan?" Gita kembali memastikan. "Kalo ketahuan kan repot, apalagi sampe ngomong ke orang orang."
"Au ahh. Nyebelin." Chika berjalan lebih dulu.
"Lah Chik, mau makan apa?" Tanya Gita tanpa peka Chika sedang merajuk.
Naomi yang di belakang terkekeh. "Lagi merajuk tuh Chika, deketin lah git." Ucap Naomi.
Gita terlihat kembali mendekati Chika. Mereka terlihat bebicara dengan wajah kesal Chika dan wajah datar Gita yaa yang seakan semua baik baik saja.
"Hihihi." Marsha terkekeh melihat mereka. Membuat Naomi memperhatikannya dari samping.
"Lucu." Ucap Naomi pelan.
"Apa ka?" Tanya Marsha.
"Ahh itu mereka lucuu." Naomi kembali memperhatikan mereka.
"Ooh." Marsha ber- oh ria. "Setuju sih ka, apalagi sama sikap ka Gita yg keliatan ogah-ogahan, tapi nyatanya care banget."
"Hmm." Naomi berdeham seraya mengangguk-angguk.
Kembali hening. Mereka hanya mengikuti langkah kaki Gita dan Chika tanpa tau arah tujuan. Bagi Naomi, yang terpenting adalah bersama marsha. Mungkin ini akan menjadi akhir pertemuan mereka. Ya ini untuk terakhir kalinya.
Naomi milirik Marsha sekilas. "Dingin?" Tanyanya melihat Marsha yang melipat tangan di dadanya sembari mengusap-usap sikunya.
"Ini pakai aja jaketnya." Naomi kembali menyodorkan jaket miliknya yang baru saja diterimanya lagi.
"Gak usah ka. Nanti aku balikin ya lamaa lagi kaya waktu itu." Marsha menolak. "Lagian ya kak, baru aku balikin masa aku pinjem lagi."
"Gpp. Nanti pas di hotel. Langsung aku ambil. Kamu ga perlu repot cuci." Jawab Naomi seraya mengenakan jaket itu pada Marsha.
Naomi tersenyum. Terhenti saat meresletingkan jaketnya pada Marsha.
"Kenapa kak?" Tanya Marsha.
"Gpp. Cuman inget aps kita ketemu aja. Lucu aja rasanya. Malu banget waktu itu." Ucap Naomi seraya berjalan lebih dulu, senyumnya pun mengembang.
"Kenapa emangnya ka?" Tanya Marsha lagi.
"Yaa tengsin aja, di depan banyak orang tapi ngelakuin hal bodoh. Kan jadinya aneh."
Marsha berjalan cepat agar sejajar dengan Naomi. Langsung merangkulnya. "Hahaha aku juga waktu itu kaget tau ka. Kakak tiba-tiba pakaikan jaket, terus kakak bilang.."
"Kalian pake baju yang bener yaaa, nanti masuk angin." Ucap Naomi dan Marsha barsamaan.
Marsha pun tertawa dan naomipun tersenyum.
"Tapi ka jujur ya aku tuh sebenernya kaget banget. Di tambah lagi setelahnya ka melody nelpon aku. Makin tegang aku tuh."
"Kenapa emangnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Salah Sasaran (?)
FanfictionIni kisah kita. Bukan Kamu Ini kisah mereka. Bukan Aku. Nb. Sebenarnya ini udah ku tulis di kumpulan OS, tapi tiba-tiba aja pikirannya berkelana. Jadi deh di buat lapak khusus.