"siapa yaa?" Pikir Naomi setelah mengirim pesan pada semua mamber gen 3 yang masih tersisa di JKT48.
"Pasti sih salah satu dari mereka, awas aja sampe ketahuan. Gue uwel uwel mereka." Naomi masih kesal apalagi kalau mengingat si bocil.
Drtt drttt drttt drtt
Deretan chat masuk hampir berbarengan. Naomi bergegas membuka hp nya.
Gre
Nggak ko kak, ga adaShani.
Gak ada kak, kalo ada pasti aku minta izin dulu sama kakak.Shani kan ga mungkin sembarangan.
Anin
Perasaan anak valkyrie 48 ga ada yg minta no kakak. Kalo minta no ka Sinka ada, paling mereka ngajak Mabar doank ka.Sisca
Kalo sekarang kayanya ga ada. Eh bulan lalu Jinan minta no Ci Omi, tapi perasaan aku dah ngomong ke Cici deh. Terus aku juga bilang ke Jinan jgn kasih no Cici ke siapapun kok."Kalo Jinan sih ada, dia memperkenalkan dirinya dengan baik . Lagian kan emang udah sering ketemu juga sama Jinan." Pikir Naomi.
Tak ada satupun dari mereka yang mengaku memberikan Nomer ponsel Naomi. Lagian mereka takkan lancang memberikannya begitu saja, mengingat Naomi begitu menjaga privasinya.
"Apa Melody yaaa?" Pikir Naomi lagi. "Apalagi dia ga mungkin banget." Naomi segera membuang pikirannya mengingat dulu Naomi memang memang memiliki hubungan spesial dengan Melody.
Alam bawah sadarnya, menuntunnya mencari si bocil di akun sosmednya. Karena jujur saja, Naomi memang tak begitu mengikuti JkT48, yaaa sekalipun gen bocil ngefollownya.. yaa mana peduli dia. Di liat aja enggak. Apalagi di follback.
"Ternyata dia udah follow gue." Ucap Naomi melihat nama bocil itu ada dalam list followersnya.
Naomi bergerak melihat akun pribadinya. Melihat-lihat postingan si bocil.
"Si bocil emang suka gambar." Komentar Naomi. "Alirannya Jepang banget." Saat mengetahui playlist lagu yang dihiasi dengan musik Jepang.
Melihat secara seksama satu per satu fotonya. Membaca caption yang ada di bawah fotonya.
"Sial kepencet." Runtuknya kesal saat ibu jarinya tak sengaja memencet tanda hati. "Bodo amat." Naomi mencoba masa bodo.
Naomi memilih berbaring, menaruh hp yang tak jauh dari posisinya. Memijat kepalanya yang dipenuhi hanya dipenuhi satu hal. MARSHA.
Nama yang disebutkan Sinka itu sukses membawa ke dalam pikirannya. Saat memejamkan mataku rasanya nama itu membayanginya. Foto. Video. Bahakan chat chat menyebalkan itu sekarang tengah menari nari dalam pikirannya.
"Hah." Naomi merubah posisinya menjadi duduk. "Marsha.," Lirihnya
Kembali berbaring. Kembali memainkan hp. namun sial, jemarinya yang tak dapat terkontrol selalu ingin mencarinya, Instagram, Twitter, YouTube, bahkan di google sekalipun. MARSHA JKT48.
"Bisa gila ini gue." Ucapnya seraya melempar hp di sampingnya.
"Masha Lenathea. Apa maksud Lo sebenarnya?" Tanyanya pada diri sendiri sembari menatap langit-langit kamarnya.
Naomi tiba-tiba bangun lagi "Oke Naomi tenang. Mungkin dia cuma ingin berbagi pengalamanmu atau minta tips n trik aja selama di JKT." Naomi mencoba berpikir normal.
"Hah." Helaan nafasnya Seraya berbaring kembali "Tapi kenapa ga to the point aja?" Pikir Naomi. "Hai ka Naomi, aku Marsha anak gen 9, pengen tips atau berbagi pengalaman sama kakak selama di JKT." Naomi menirukan dengan suara imut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salah Sasaran (?)
FanfictionIni kisah kita. Bukan Kamu Ini kisah mereka. Bukan Aku. Nb. Sebenarnya ini udah ku tulis di kumpulan OS, tapi tiba-tiba aja pikirannya berkelana. Jadi deh di buat lapak khusus.