Warning 18+
Warning mulu ya, gatau author juga bingung, tapi yaudah lah baca aja hehe
Happy reading ✨
__________________
Perlahan mata Anna mengerjap menyesuaikan cahaya terang dalam kamar. Ia melirik ke samping, namun tak menemukan suaminya yang entah pergi kemana.
Anna merintih kesakitan saat hendak beranjak. Sekelebat bayangan pertempuran ganas nya kemarin kembali membuat pipinya bersemu merah. Ia merasa malu sendiri saat otaknya membayangkan bagaimana tampan dan perkasanya sang suami saat menggagahi dirinya
Alhasil tubuhnya kini berasa remuk redam, bahkan sekedar menggerakkan tangan saja rasanya ia tak mampu.
Tak lama kemudian suara pintu terbuka mengalihkan atensinya. Terlihat Arkan yang berjalan sembari membawa nampan berisi makanan
"Selamat siang sayang" ucap Arkan lalu mengecup kening istrinya lembut
"Selamat si- hah? Siang? Jam berapa ini mas?!" Pekik Anna heboh
Dengan senyum yang tak pernah pudar, lelaki itu terkekeh geli
"Jam setengah dua" jawabnya santai"Hah?! Kenapa mas gak bangunin Anna astaga, malu sama ayah" ujarnya sembari menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan
Arkan tergelak
"Tak apa, ayah pasti mengerti" ujarnya entengBlush
Pipi Anna kembali memerah. Hal itu lagi-lagi memancing tawa geli Arkan yang di buat gemas oleh tingkah istri nya sendiri
"Diem deh mas, ketawa mulu ihh" rengek Anna malu
Akhirnya pria itu berusaha mengatupkan mulut walaupun masih ada sisa-sisa tawa yang hampir meledak
"Makan dulu ya, bisa bangun ngga?" Tanya pria itu lembut
Anna menggeleng sendu, ia menatap miris tubuhnya yang masih terbalut selimut
"Sini mas bantu" ujar Arkan sedikit membopong tubuh istrinya agar bisa menyender di kepala ranjang
Anna menatap was-was suaminya sembari mencengkeram selimut yang dikenakan nya erat agar tidak melorot
"Ko tegang gitu? Kenapa?"
Mata Arkan melirik jemari Anna yang berusaha menahan selimut nya. Lagi-lagi ia kembali menahan senyum
"Di buka aja sayang, mas udah liat semua ko" celutuknya geli
Wajah Anna kembali memerah, ia memukul bahu suaminya itu kesal
"Berisik mas, gausah di bahas bisa gak sih?" Keluh Anna tak tahan lagi menahan rasa malunya
Lelaki itu kembali tergelak, namun ia memilih mengalah dengan mengambil piring dan menyuapkan sesendok nasi pada istrinya yang masih cemberut
"Istri mas cantik banget kalo lagi marah-marah" godanya membuat Anna memalingkan wajahnya malu
"Gombal" ketus Anna jutek
Pria itu terkekeh geli
"Serius sayang, apalagi pas kemarin kamu--"MAS!!" Tegur Anna dengan mata yang menyorot tajam
"Apa sayang? Mas cuma mau bilang kamu cantik pas kemarin kamu bersedia--
"Mas gausah di bahas lagi sih, Anna malu" rengek nya tak tahan dengan mata yang sudah berkaca-kaca
"Oke sayang oke, mas gak bahas lagi. Jangan nangis dong istriku, cukup kemarin aja kamu nangisnya" ujar Arkan tenang namun tetap saja diakhiri dengan kerilingan mata genit
KAMU SEDANG MEMBACA
Love my Assistant [Season 2]
RomanceMenyesal Satu kata yang terus menggerogoti jiwa Arkana. Hatinya kosong, belahan jiwanya pergi dan itu karena ulahnya sendiri Mengapa Tuhan mengabulkan perkataan nya kala itu. Mengapa Tuhan tak mengizinkan untuk melihat wajah cantiknya lagi di dunia...