Arkan berlari terbirit-birit menuju kamar utama lantai 2 yang ditempatinya bersama sang istri. Pria itu bahkan melupakan lift sebagai akses tercepat saking paniknya mengetahui Anna yang tengah marah gara-gara salah paham itu. Jangan lupakan marahnya ibu hamil seperti neraka bagi para suaminya
Bahu Arkan melemas kala menyadari pintu kamar yang kini sudah tertutup, bahkan tidak bisa di buka karena di kunci dari dalam
"Anna"
"Istriku"
"sayang buka pintunya. Mas mau bicara" bujuk Arkan kesekian kalinya sembari menggedor-gedor pintu kamar. Namun tak mendapat jawaban sama sekali dari sang istri
Ting
Bunyi notifikasi mengalihkan perhatian Arkan. Seketika matanya melotot horor membaca pesan dari sang isteri
"Malam ini tidur di luar!"
Hati Arkan mencelos, takut akan terulangnya masalah yang dulu menimpa mereka sewaktu di apartemen. Ia berkali-kali mencoba mendial nomor Anna namun cepat sekali di reject oleh wanita itu
Pria itu menyerah karena Anna tak sedikitpun merespon, dan memilih terduduk di depan pintu kamar sembari meraup wajahnya kasar
Devan yang kebetulan lewat hendak masuk ke dalam kamarnya menyerit bingung melihat putranya teronggok menyedihkan di depan pintu kamarnya sendiri
"Lagi ngapain Ar? Cosplay jadi pengemis?" Tanya nya dengan nada meledek
Arkan tak memiliki mood yang baik untuk membalas ejekan sang ayah, ia menoleh dengan tatapan lesu sembari menghela nafas
"Anna ngambek" jawabnya singkat
Dengan acuh Devan hanya ber-oh ria. Kemudian melangkah tanpa beban melewati putranya begitu saja
"Gaya aja posesif sama istri, tapi mau-mau aja ditempelin janda" ujar Devan acuh dan langsung menutup pintu tanpa merasa kasihan sedikitpun pada Arkan
Pria itu mendengus jengah. Lalu bangkit hendak berusaha membujuk istrinya lagi. Saat ia berbalik ternyata Anna sudah berada diambang pintu, ini karena wanita itu menyangka Arkan sudah menyingkir dari sana sebab tak terdengar lagi suara nya
Wajah wanita itu datar, dengan acuh mengabaikan Arkan hendak mengambil makanan di dalam kulkas
"Yang" panggil Arkan melas
"Sayang"
"Istriku, jangan ngambek dong" bujuknya sembari mengekor di belakang sang istri.
Anna tak bergeming sedikitpun. Setelah mengambil apa yang ia butuhkan, ia kembali melangkah tanpa melirik Arkan yang sibuk meminta maaf kepadanya. Kali ini Anna membiarkan pria itu masuk ke dalam kamar mereka karena lelah mendengar gedoran dan teriakan pria itu di balik pintu
"Sayang, jangan diem aja. Mas minta maaf ya, mas gak bermaksud" bujuk Arkan melas
"Yang"
"Sayang please, mending kamu pukul mas aja dari pada diem kaya gini"
Bukkk!!
"Awsh" ringis Arkan merasakan bahunya terasa panas, lalu menatap istrinya protes
"Yang!--
"Apa?! Mau ngeluh?! Katanya mending di pukul?" Potong Anna sinis
Pria itu kembali meringsut takut-takut
"Ya tapi kamu jangan ngambek lagi dong"Anna tetap memilih diam
"Sayang, kan mas gatau kalo dia kaya gitu sama mas" bujuk Arkan pantang menyerah
KAMU SEDANG MEMBACA
Love my Assistant [Season 2]
Любовные романыMenyesal Satu kata yang terus menggerogoti jiwa Arkana. Hatinya kosong, belahan jiwanya pergi dan itu karena ulahnya sendiri Mengapa Tuhan mengabulkan perkataan nya kala itu. Mengapa Tuhan tak mengizinkan untuk melihat wajah cantiknya lagi di dunia...