16. Sisi lain Arkan

4.9K 347 31
                                    

Drttt.. drttt

Anna terbangun dan mengerjap, menyesuaikan cahaya dalam kamar, apalagi kala mendengar ponselnya terus saja bergetar terus-menerus. Ia mendudukan tubuhnya, sembari menguap lebar, tangannya meraih ponsel yang menggangu waktu tidurnya itu dengan malas

16 missed call Abang✨
52 message Abang✨

dan beberapa notifikasi lainnya yang Anna abaikan. Anna memandang layar ponsel horor, lalu menoleh ke jam yang ada di nakas

Pukul 6 pagi

Oh stupid

Anna melupakan janjinya tadi siang untuk bertemu dengan Arsyad. Karena setelah pulang bersama Arkan, Anna langsung ke kamar untuk membersihkan dirinya lalu tidur begitu saja. Entah Anna hanya merasa lelah hingga melupakan janjinya pada Arsyad

"Anna malam ini jadi kan?"

"An, abang tunggu di cafe langganan kita ya"

"An, kamu ko gak balas pesan abang, kamu lupa ya :("

"Yahh serius lupa sama abang"

"Abang masih nunggu nih"

"Ya udah abang pulang deh, kayaknya kamu lupa beneran :)"

Anna meringis membaca sekilas beberapa pesan yang di kirim Arsyad. Rasa tidak enak terus saja menjalar di hatinya, apalagi ketika melihat waktu dalam pesan yang di kirim Arsyad, 4 jam Arsyad habiskan hanya untuk menunggu dirinya yang bahkan melupakan pertemuan spesial mereka

Dengan cepat Anna beranjak dari kasurnya dan berlari ke arah kamar mandi. Syukurlah ini hari libur, jadi ia tak perlu ke kantor sekarang.

Hanya dalam waktu beberapa menit Anna sudah menyelesaikan aktifitasnya, namun ketika membuka pintu ia tercenung. Anna bahkan tidak tahu Arsyad sekarang ada dimana

Rasa bersalah Anna semakin menjalar kala menyadari kebodohannya kali ini. Namun dengan cepat ia tepis, ia melangkah tergesa-gesa agar bisa keluar dari mansion ini dan menghampiri Arsyad

Tangan Anna terangkat. Masih pukul 7 pagi, orang-orang rumah pasti masih pada tidur. Kepala Anna menoleh ke kanan kiri, memastikan benar-benar tidak ada siapapun. Anna mendesah lega karena berhasil keluar dengan mudah tanpa interogasi siapapun

"Loh non Anna? Mau kemana pagi-pagi?" Tanya satpam dengan heran

Anna tersenyum paksa
"Ada urusan mendadak" jawab Anna singkat

"Gak sama pak Arkan?" Tanya nya lagi

Anna menggeleng
"Bukan urusan kantor ko pak"

Satpam itu mengangguk-angguk, walaupun ekspresinya menunjukkan kekhawatiran karena amanah dari Arkan untuk tidak mudah memberikan izin Anna keluar sendirian

"Tapi non, pak Arkan--

Anna tersenyum sumeringah saat car-online pesanannya sudah berhenti di depan gerbang, dengan cepat ia berjalan dengan langkah lebar

"Saya duluan ya pak, permisi" pamit Anna langsung dengan terburu-buru

Anna hanya takut Arkan keburu bangun dan mencegahnya keluar, apalagi dengan alasan bertemu Arsyad. Bagi Anna, Arsyad tetap lah menjadi prioritas dari segala urusan apapun

_______________

"Maaf"

Hanya satu kata yang dikeluarkan oleh mulut Anna setelah beberapa menit yang lalu keduanya saling membisu. Kini mereka berada di cafe langganan dekat apartemen mereka dulu saat pertama tinggal di Jakarta

Love my Assistant [Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang