Chapter 13

86 73 24
                                    

| Sebelum baca harap vote dulu ya. Jangan samakan cerita buatan asli dari pikiran ku sendiri dengan cerita yang lain jelas beda.|

|Aku sebagai author di sini merasa berbeda dari yang lain. Jadi byk tokoh didalam cerita ku jadi membingungkan?|

|Sebelumnya maaf ya ceritaku ke banyak kan tokoh dan kurang humor nya!!!|

(Tidak perlu berlama-lama Ayuk langsung baca aja!!!)

Part 13

_________________________________________________★★★★★______________

"Eh, dion gak disangka kita bisa ketemuan disini tadi niatku mau nyampiri lo, bagaimana perintah gw udah lo lakuin belom atau kamu tau Ekskuensi nya "ucap elina yang berhadapan langsung dengan di pertengahan perjalanan .

"Udah kok bisa lo cek sendiri kalau gak pernah sama gw"ucap dion memberikan hpnya ke elina.

"Okey"ucap Elina mengambil hp yang ada ditangan dion.

Setelah mereka mendengar suara rekaman di akhir kata dalam rekaman suara dengan cepat Dion mengambil hpnya elina yang masih di tangan kirinya sedang tangan kanannya memegang hp miliknya. Dan mencari aplikasi pembersih memori menghapus dua foto tersebut secara permanen.

"Hp gw , kenapa lo ambil"ucap elina merahin hpnya yang ada di atas mereka.

"Lo kan bawa hp gw , jadi GPP lah pinjam bentar milikmu"ucap dion yang masih mencari foto nya.

"Dion balikin hp elina"ucap livia.

"Ih sini, balikin" yang berusaha jinjit untuk meraih tapi gagal karena cowok itu lebih tinggi dari nya.

"Bentar napa,lagi sibuk"ucap dion.

"Dion kayak tiang listrik, Chika aja gak sampai ambilnya"juga ikut melompat sebenarnya Chika paling pendek diantara kedua temannya.

"Gak peduli Lo mau bilang apa Chik"

"Balikin hp gw atau gw banting hp lo"ucap elina dengan alis mengerut seperti sedang marah.

Setelah berhasil menghapus kedua foto itu Dion dengan cepat mengambil hp dari tangan elina sebelum ia membanting hpnya.
Sebelum meninggal mereka dia tidak lupa mengembalikan milik elina dengan cara melempar hpnya ke arahnya.

"Nih gw balikin gak usah mukanya sampai manyun , tambah jelek muka lo"ucap Dion diakhir kata berjalan meninggalkan mereka tanpa mendengarkan ucapan mereka dari belakang.

"Lo bilang muka gw jelek ngaca dulu sana, main lempar hp orang aja nanti kalo rusak emang mau lo ganti rugi"ucap elina kesal dan untuk hpnya mendarat dengan selamat di kedua tangannya tadi.

"Woi, cowok gak punya perasaan suka nya mentengin ego sendiri, balikin hp orang yang bener dong tolol"ucap livia.

"Dion hati -hati jangan diulangi"ucap Chika polos yang tidak ada kata-kata lain lagi.

Ucapan Chika membuat kedua teman menatap bengong kearah nya tidak mengerti apa yang ada dipikiran cewek polos ini. Membuat chika gugup melihat mereka berdua melihat ke arah nya.

"Chik, kata-kata Lo masih kurang cocok untuk suasana tadi mending lo diem gak usah nambahin kata" ucap livia.

"Yang salah apa,kan emang bener apa yang gw bilang tadi"ucap chika yang masih tidak mengerti.

"Harusnya tadi lo bilang gini,'Dion jangan ngelempar hp orang sembarang' gitu baru afdol gak kayak ucapan mu tadi".

"Ya kan ,tadi Elina udah bilang duluan jangan ngelempar orang"ucap chika.

Tiga Pilihan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang