Chapter 16

86 52 45
                                    

Tek klak Tek Kluk.

***

Seperti ada yang sedang tertidur pulas di atas montornya siapa ya kira-kira. Baru 2 menit berlalu menaiki montor Shila sudah mulai ngantuk sampai terjatuh di pundak lebar gagah Dodo di depan nya.

Tubuhnya sudah tidak karuan untuk tetap melek matanya beberapa terus tertutup rapat tubuhnya hilang keseimbangan. Dodo yang menyadari ada yang bersandar di bahu nya lalu berhenti sejenak untuk membenarkan tubuh cewek yang belakangannya agar tidak sempoyongan di tengah jalan.

"Duh, Ini anak kenapa kurang tidur atau pingsan lagi? nih bisa-bisa gawat darurat kalo sampai terjadi sesuatu sama ini anak." Gumamnya di dalam batinnya.

Dodo sedikit menggerakkan bahunya sedikit agar ada reflek untuk dia bangun.

"Hei Shila?. Bagun mau sampai nih!."

Putri tidur itu tersadar dari tidur panjangnya. Membuka pelan kedua mata indahnya melirik ke atas langit dan jalan di depan sana sudah terlihat bianglala yang cukup tinggi seperti kincir angin rasaksa.

"Ya kenapa?, Dod kamu bilang apa tadi?."

"Gua tadi bilang ,mau sampai nih!". Ucap ulang Dodo yang masih fokus menyetir pandangan masih sangat kokoh di depan.

"Eh iya!, sorry tadi aku sampai ketiduran ngantuk banget soalnya."

Belum ada komentar dari Dodo dia sudah memberentikan montor nya dan langsung mengarah ke parkiran terdekat.

"Turun!."ucap Dodo jelas dan singkat.

Shila mendengar perintah Dodo dengan segera turun dari motor nya sedikit merasa malu karena nangkring terus di atas montor. Gak mau turun kalo belum disuruh ."Eh iya ma-maaf." Balas nya sedikit canggung.

Tak terasa waktu berdua mereka sangat singkat sekali berbeda dengan empat pasangan yang masih jalan kaki bersama di belakang sana. Dua pasangan ini cukup berbeda dari ke empat teman nya yang satu tukang bucin dan yang satu tukang jahil terus Dodo tipe cowok apa.

Keduanya secara bersamaan melepaskan helm membuat mereka saling melirik satu sama lain cukup lama. Seakan helm bagaimana nyamuk lewat. Seperti terpaku terpesona melihat penampilan keduanya yang berbeda saat di sekolah dan di luar.

Kay dan Zaka teman tidak ada akhlak melihat mereka berdua salin pandang satu sama lain membuat mereka terkejut ingin menyindir dua pasangan tersebut.

Sepertinya suara langkah kaki Kay dan Zaka tidak terdengar oleh telinga mereka inilah kesempatan yang sangat pas untuk mengangetkan mereka.

"Ehemm ehemm. Ada yang saling pandang mata nih. Zak kayaknya kita jadi nyamuk!." Sindir Kayla memulai keributan.

"Ehemm. Hati-hati dari mata jatuh ke hati!." Tambah Zaka yang setuju dengan Kayla.

"Enggak kok."Ucap mereka berdua secara tidak sengaja bersamaan membuat dugaan Kay dan Zaka menjadi yakin jika mereka punya rasa.

"Cieee. Ada pasangan baru nih."Ceplos Kayla tambah menjadi-jadi.

"Kay? Kita kasih tau ke yang lain yuk?."

"Bener zak ,gak seru kalo gak di beritain.*

Dodo yang tidak suka terus mengelak karena memang benar sejak pertama melihat Shila dia belum punya perasaan apapun yang membuat tertarik. Jadi untuk menghindari salah faham Dodo mengugatkan diri membalas sindir mereka.

"Tadi gue cuma lihat ke arah pasar malem itu doang kok! Karena dilihat bersinar banget jadi gak sabar".

"Yang benar Dod. Tapi roman -romannya gue mencium mau bucin!". Balas Zaka yang tidak percaya.

Tiga Pilihan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang