Chapter 4

121 84 36
                                    


***

Waktu istirahat anak 11 IPA 3 dan anak 11 IPS 3 mereka mengadakan permainan basket di jam istirahat mereka yang membuat mereka yang bermain basket menjadi lebih mencolok di tengah lapangan.

Awalnya poin didapat anak IPA tapi setelah itu Dodo membalikkan ke adaan dia melakukan shooting dan poin direbut kembali anak IPS dengan melakukan lay up yang kedua. pertarungan sangat sengit antara dua jurusan tersebut dengan panas disertai keringat dari para pemain membuat permainan makin membara dengan di selani kata - kata caci-maki antara dua jurusan tersebut.

"Main jangan nyenggol sakit pren, Lo sengaja ya ngalakuin itu"cetus Amru anak IPA.

"Halah cuman kesenggol doang gitu nyebut gak jentel Lo pada anak IPA" balas Dion anak IPS.

"Anak IPA ternyata pengecut cuman gitu aja udah loyo tuh anak"ejek Dodo anak IPS.

"Apa Lo sini ayo lawan"tantang Leon anak IPA"

"Ayo gw gak takut"sahut Dodo.

"Eeh, kalian udah ini mau main basket apa mau kelahi aku tanya ini sama kalian berdua"kedatangan Evan membawa berkah dan membuat mereka tidak bertengkar atas hal itu.

"Leon ayo balik ke posisimu"perintah Wawan teman disampingnya .

Pertandingan pun dimenangkan oleh anak IPS dengan menyetak rekor 24 poin dan anak IPA 23 poin selisih mereka cuman 1 poin.

Aina dan kedua temannya tak sengaja melihat mereka bermain di lapangan yang membuat buat mereka ingin melihat nya, tapi Aina tak mau karena ada Evan dan akhirnya tangan nya dipaksa Shila teman nya tak mengerti perasaan nya itu.

"Eeh, ada yang lagi basket itu ayo kita lihat"Shila menarik kedua tangan temanya itu.

"Gw gak mau"ngeluh Aina.

"Lah kenapa kan seru jarang lihat kejadian langka kek gini ada roti sobek ,ayo dong ai"sambil menariknya walaupun begitu Aina tak bisa lepas dari tangan teman yang satu ini karena saking semangatnya.

"Gw bilang gw gak mau"kata Aina.

Selesai pertandingan Evan mengusap keningnya yang sedari tadi terkena keringat dan membuat para perempuan melihat nya terpesona dengan roti sobek nya itu.

"Eeh,lihat kak Evan ganteng banget tuh,andai bisa jadi pacar nya"ucap salah satu murid cewek yang ada di sana. "Iya bener", "andaikan aja yah".
"Mending Lo halu aja itu Udah cukup untuk Lo ", "aah Lo gitu ".

"Lihat tuh ada roti sobek benar kan kataku tadi"kata Shila.

"Bukannya dia Evan dari kelas 11 IPS 3 di sekaligus ketua OSIS di SMA ini kan shil"cetus Amel yang membuat Aina terkejut.

"Dia ketua OSIS orang kek dia itu kalian di sogok pakek apa sampai dia bisa jadi ketua OSIS"memutar matanya.

"Lo suka ya sama dia"rayu Shila.

"Gak mungkin gw suka orang kek dia"

"Yang benar nanti jadi suka loh" Amel ikut merayu temannya itu yang membuat Aina jadi males berlama-lama di lapangan.

Evan berjalan menghampiri Aina yang sedari tadi melihat ya , dan langsung mengambil satu botol air di tangan Aina yang membuat Aina geregetan nih orang nyebelin banget sih pengen gw cacar muka nya itu.

Sebelumnya Elina sudah menunggu Evan untuk memberikan air minumnua tapi Evan mengacuhkannya dengan terus berjalan tampan memperhatikan ke hadirannya.setelah Evan mulai mendekat ke Aina ,Elina berkata didalam hati .
awas aja Lo cewek gak tau bakal gw bales lo sampai Lo paham tunggu aja pembalasan gw cewek ingusan ,lek sambil menarik mata ke bawah yang menandakan ia sedang mengejek Aina .

Tiga Pilihan (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang