Part 8

4.8K 149 5
                                    

Happy Reading.









Rome, Italy.

Sudah beberapa hari di New York, Elio akhirnya memutuskan kembali ke Rome. Karena mendapat kabar dari assistant-nya bahwa Ara telah menyuap pelayan hotel untuk memasukkan obat perangsang ke dalam makanan dan minuman yang akan disajikan untuk Fazio.

Elio berkali-kali berdecak kesal karena penerbangan dari New York ke Rome bukan penerbangan yang singkat. Elio sampai Rome jam 7 malam.

Jalanan sangat padat karena weekend, membuat Elio sampai di hotel jam 9 malam. Jarak dari bandara ke hotel cukup jauh.

"El... kapan kau sampai?" tanya Chiara saat melihat Elio melangkah mendekat.

"Di mana Ara, Mom?" Elio malah balik bertanya.

"Ara?" Wajah Chiara terlihat bingung.

Elio menghela napas, karena ternyata Ara sudah meninggalkan ballroom, dan Fazio juga sudah tidak ada.

"Aku harus mencari Ara, Mom," ucap Elio.

"Tunggu sebentar. Mom ingin mengenalkanmu dengan seseorang," pinta Chiara.

"Mom, aku tidak punya banyak waktu," balas Elio.

"Hanya sebentar," jelas Chiara.

"Baiklah," ucap Elio mengalah.

Chiara tersenyum, lalu melangkah meninggalkan Elio. Melihat Mommy-nya sudah menjauh, Elio menarik kursi, lalu duduk.

Tidak butuh waktu lama, Chiara kembali bersama seorang perempuan muda.

"El... kenalkan, ini Serena. Kalau kau tidak lupa, Serena adalah anak Matteo," ucap Chiara.

Elio bangun dari duduknya, menatap perempuan bernama Serena itu dari atas sampai bawah dengan tatapan menilai. Elio tahu siapa Serena, tapi memang tidak pernah berkenalan secara langsung.

"El," tegur Chiara saat melihat putranya itu sangat serius menatap Serena.

"Elio," ucap Elio sambil mengulurkan tangannya.

"Serena," balas Serena ikut mengulurkan tangannya.

Berjabatan sesaat. Saat jabatan terlepas, Elio menatap Chiara.

"Aku harus pergi mencari Ara, Mom," ucap Elio.

"Tidak perlu. Pasti Ara baik-baik saja, mungkin dia sudah pulang. Kau temani Serena saja di sini. After party akan segera dimulai. Mom ingin mencari Daddy-mu," jelas Chiara.

"Ta—"

"Ah... itu dia Daddy-mu." Chiara lebih dulu bersuara sebelum Elio.

"Kalian mengobrol saja di sini," ucap Chiara menatap Elio dan Serena bergantian.

Serena mengangguk dengan senyuman, sementara Elio hanya menghela napas. Chiara langsung pergi meninggalkan Elio dan Serena.

Menatap Serena sesaat, Elio kembali menghela napas sebelum bersuara. "Duduklah," ucap Elio.

Serena mengangguk, lalu menarik kursi, kemudian duduk. Elio pun kembali duduk di kursi yang tadi dirinya duduki.

Elio sebenarnya sedang tidak ingin berbasa-basi pada siapa pun. Tapi jika dirinya meninggalkan Serena, pasti Mommy-nya akan marah.

Marahnya Chiara sangat menyeramkan, karena akan berdiam diri. Membuat Elio dan saudaranya yang lain selalu berusaha menuruti keinginan Chiara, begitu pun dengan Gavrilo.

CRAZY OBSESSION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang