Part 22

3.5K 79 2
                                    

Happy Reading.









Membuka pintu apartemennya, melihat Serena yang datang, Elio kembali masuk ke dalam unit artemennya setelah mempersilakan Serena masuk. Masuk ke dalam unit apartemen Elio, setelah mengganti high heels-nya dengan sandal, Serena melangkah menyusul Elio.

"Kau sudah makan malam?" tanya Serena pada Elio yang sudah duduk di sofa.

"Belum," jawab Elio.

"Syukurlah. Aku bawakan ini untuk makan malam bersamamu," ucap Serena sambil menunjukkan paper bag berlogo salah satu restoran ternama.

Elio bangun dari duduknya, lalu melangkah menuju dapur. Serena terkekeh, lalu menyusul Elio.

Elio membiarkan Serena menuju dapur, dirinya memilih duduk menunggu. Menyajikan makanan yang dibawa di piring, lalu Serena membawa piring itu ke meja makan.

Setelah meletakkan piring di atas meja makan, Serena menarik kursi lain, lalu duduk. Kini keduanya duduk berhadapan. Meja makan menjadi pembatas di antara keduanya.

"Semoga kau suka. Ini restoran favorite-ku," ucap Serena.

Elio tidak mengucapkan apa pun, mengambil alat makan, lalu mulai makan. Serena melakukan hal yang sama.

***

Setelah selesai makan, keduanya tetap di posisinya. Elio bersandar di kursi, memasukkan tangannya ke saku celana, menatap Serena dengan tatapan menilai.

"Jangan menatapku seperti itu," ucap Serena sambil melipat kedua tangannya di meja.

"Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Elio.

"Aku benar-benar serius ingin memulai hubungan denganmu," jelas Serena.

2 hari ini, Elio memikirkan hubungannya dengan Serena. Tapi tidak ada rasa apa pun yang dirinya rasakan pada Serena. Bahkan setelah tidur bersama, dan menjadi pria pertama untuk Serena, Elio tidak merasa senang atau pun bangga.

Elio bisa melihat dengan jelas bahwa ungkapan Serena menyukainya bukan suatu kebohongan. Bahkan saat Serena mengatakan ingin memulai hubungan dengannya, Elio juga melihat Serena sangat serius.

"Aku tidak ingin membohongimu. Aku benar-benar tidak memiliki perasaan apa pun padamu," ucap Elio.

"Tidak masalah. Perasaan itu bisa muncul dengan sendirinya... aku akan sabar menunggu," balas Serena.

"Ada banyak hal dalam diriku yang mungkin tidak akan bisa diterima olehmu nantinya. Tapi, aku tidak bisa mengubah itu untukmu."

"Aku mengerti. Aku yakin, kalau kau sudah memiliki perasaan untukku, kau bisa mengubah itu dengan sendirinya. Bukan untukku, tapi untuk dirimu sendiri."

"Jangan terlalu yakin. Atau kau akan sangat kecewa nantinya."

"Aku sudah siap untuk kecewa."

Elio menghela napas, karena sepertinya Serena tidak akan menyerah dengan bicara baik-baik seperti ini.

"Lusa, ikut aku ke New York. Aku akan memberitahumu sesuatu di sana."

"Kenapa harus memberitahuku di sana? Kenapa tidak di sini saja?"

"Karena sesuatu itu ada di sana. Aku ingin menunjukkan langsung padamu."

Serena hanya mengangguk. Elio bangun dari duduknya.

"Aku antar kau pulang," ucap Elio.

"Aku ingin menginap di sini," balas Serena.

"Okay," ucap Elio, tidak berniat melarang Serena menginap.

CRAZY OBSESSION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang