Happy Reading.
Suara ponsel terdengar, membuat Elio menggeram kesal, karena tidurnya terganggu. Meraba nakas, Elio mengambil ponselnya. Tanpa melihat siapa yang menghubunginya, Elio menolak panggilan itu.
Baru ingin meletakkan kembali ponselnya, ponsel itu lebih dulu kembali berdering. Akhirnya Elio mengangkat panggilan itu, tanpa melihat siapa yang menghubunginya.
"Ya," ucap Elio.
"Dari suaramu, aku yakin kau baru bangun."
Elio membuka sedikit matanya, lalu menjauhkan ponselnya untuk melihat siapa menghubunginya.
Melihat Serena yang menghubunginya, Elio kembali menempelkan ponselnya ke telinga. Elio berusaha mengumpulkan kesadarannya sebelum bersuara.
"Ada apa kau menghubungiku jam segini?" tanya Elio.
Tadi saat melihat ponselnya, Elio juga melihat jam, ternyata masih jam 3 pagi.
"Aku tidak bisa tidur," ucap Serena.
Elio bangun dari posisinya, tidak menyangka Serena menghubunginya untuk hal tidak penting seperti ini. Jika orang lain, pasti Elio akan memakinya, tapi karena ini Serena, Elio berusaha sabar.
"Lalu apa hubungannya denganku?" tanya Elio.
"Maukah kau menemani aku jalan-jalan? Sepertinya, aku butuh menghirup udara segar, agar pikiranku lebih relax," tanya Serena.
"Apa kau mabuk?" Elio balik bertanya, karena semakin tidak menyangka Serena akan seperti ini.
Terdengar Serena tertawa, sebelum berbicara.
"Tidak. Aku tidak mabuk, aku bahkan tidak bisa minum alkohol," jawab Serena.
"Kau ingin jalan-jalan pukul tiga pagi dengan pria yang baru kau kenal. Apa kau tidak takut, aku akan melakukan sesuatu padamu?" tanya Elio.
Elio mendengar Serena kembali tertawa.
"Memang apa yang ingin kau lakukan padaku? Meniduriku?" Serena balik bertanya.
Tidak mampu mengeluarkan suaranya, Elio benar-benar tidak menyangka ternyata Serena sangat jauh dari penilaiannya.
"Aku tidak tertarik meniduri perempuan tidak berpengalaman," ucap Elio.
"Wow... jadi kau kembali meremehkanku? Memangnya kau sudah sangat berpengalaman?" Serena bertanya dengan tawanya.
"Kau bisa menilai sendiri saat aku sudah berada di atasmu," ucap Elio.
Pukul 3 pagi, bertelepon secara mendadak, dan kini membicarakan hal konyol, membuat Elio merasa dirinya dan Serena sudah gila.
Dirty talk memang sudah biasa, tapi Elio tidak pernah berpikir akan membicarakan hal seperti ini dengan Serena.
"Aku jadi tidak sabar ingin melihatmu berada di atasku," balas Serena.
"Kabari aku jika kau sudah siap," ucap Elio.
"Aku sudah siap. Setelah menemaniku jalan-jalan, aku akan menemanimu di kamar hotel," balas Serena.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY OBSESSION [END]
Romance🔞 WARNING 🔞 #Crazy Series 2 Ketika dendam berubah menjadi obsesi yang sangat besar hingga menciptakan kegilaan, membuat Elio Gerar Ricci meluapkannya dengan menculik, lalu menyiksa seorang perempuan cantik bernama Belva Parker. Akan seperti apa hi...