Bagian 4

15 8 0
                                    

Leona langsung menutup wajah nya dan langsung lari meninggalkan lapangan, rasanya ia ingin lenyap dari dunia ini jika membayangi kejadian memalukan tadi.

_______________________________________

Saat bel pulang berbunyi Leona langsung pulang menggunakan motor nya.

Sesampai nya dirumah,Leona langsung masuk kedalam rumah,dan langsung melangkah menuju kamarnya.

Saat sampai dikamar leona langsung mengganti pakaian nya dengan pakaian santai dan langsung merebahkan tubuh dikasur empuk nya.Saat hendak memejam mata teriakkan seseorang memanggil namanya membuat Leona membuka kembali matanya,ia langsung berlari menuju kebawah.

"Ada apa mah?" ucap Leona kepada mamanya.

"Enak banget kamu ya,pulang-pulang langsung santai-santai dikamar,beresin rumah ini sekarang,anak cewe kok pemalas banget,mau jadi apa besar nanti kamu kalo pemalas gini,kamu itu gak bisa kayak adek kamu...adek kamu itu pintar,rajin dia bisa apa aja,kamu?apa yang kamu bisa?"teriak Rika kepada anaknya

"MAH STARLA ITU UDAH GAK ADA!! DIA UDAH MENINGGAL!! "

PLAKK!!

"DIA MENINGGAL KARNA KAMU!!  KAMU YANG MENYEBABKAN ANAK SAYA MENINGGAL,KARNA KAMU SAYA KEHILANGAN STARLA!!"teriak Rika sehingga membuat air mata Leona jatuh.

"Mah sudah berapa kali aku bilang,bukan aku penyebab Starla meninggal,dia meninggal karna memang takdirnya,ini semua takdir bukan aku yang membuat Starla meninggal mah" lirih Leona sambil memegang pipinya yg terkena tamparan dari Rika.

"Kamu pikir saya percaya dengan omong kosong kamu?!!"ucap Rika dengan penuh amarah

"TERSERAH!!,LEONA CAPEK MAH,LEONA CAPEK SELALU DISALAHIN ATAS KEMATIAN STARLA PADAHAL LEONA GAK TAU APA-APA,STARLA MATI KARNA TAKDIRNYA BUKAN KARNA LEONA!!"Leona langsung berlari menuju kamarnya dan membanting pintunya

"Hiks..hiks.. bukan gue penyebab kematian Starla hiks.. ini kehendak takdir,AAAAKHH"Leona membanting benda-benda yang berada dimeja belajarnya

Ia terduduk dipinggir kasur dengan kondisi yang berantakan.

"Kenapa,kenapa gak ada yang percaya sama gue,gue bukan pembunuh,gue gak bunuh Starla,dia adik gue, gue sayang sama dia"ucap Leona dan diiringi dengan air mata yang berjatuhan.

"Ya Allah kenapa gak ada yang percaya sama Leona,Leona mau dianggap sebagai seorang anak bukan sebagai seorang pembunuh"ucap Leona dengan isakkan tangisnya.

"Leona capek hidup seperti ini terus,kenapa Leona gak pernah dapet kebahagiaan Ya Allah,Leona juga Pengen bahagia,Leona capek" setelah mengucapkan itu Leona tak sadarkan diri.

***

Allahuakbar Allah~~~huakbar

Adzan magrib berkumandang,seorang Lelaki bertubuh tinggi baru selesai mengambil air wudhu, dan bersiap melaksanakan sholat magrib.

**
Setelah selesai melaksanakan ibadah,ia bergegas menuju kebawah untuk makan malam.

Saat sampai dibawah ia melihat Ayah dan Abang nya sudah selesai makan,ia hanya diam tanpa mengeluarkan suara

"Eh lo kalo mau makan beresin dulu tuh meja makan,klo udh beres baru makan." Ucap lelaki 3 tahun lebih tua dari nya

Adrian hanya diam tanpa menjawab Abang nya."Lo dengar gak sih ?,apa telinga lo gak berfungsi lagi ?"ucapan sang Abang hanya dijawab dengan helaan nafas oleh Adrian ia langsung berjalan meninggalkan Galang yang sedang menahan emosi lantaran ucapannya tidak direspon oleh sang adik.

"Udah lah Galang,gak usah diurusin dia itu, buang-buang waktu." Ucap lelaki parubaya yang tengah berdiri di tangga

Galang langsung menyusul ayah nya menuju kamar, Adrian hanya memandang punggung dua lelaki yang tidak bisa ia benci

HAPPINESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang