Bagian 13

5 5 0
                                    

Follow Instagram:
@wp.duo_tengill
@adrian_mevriano
@leonadrgntra
@afinaisrafadila
@aniirhyu13

❤️❤️❤️

Sungguh Leona sangat membenci Adrian,bisa-bisanya ia berani mencium Leona,padahal seumur hidup Leona,belum pernah dicium oleh pria lain, selain ayahnya dulu.

____________________________________________

Bel pulang berbunyi,seluru siswa berhamburan keluar kelas, menuju gerbang.

"Na,ayok pulang" ajak Erin,karena melihat Leona yang masih menundukkan kepalanya dimeja.

"Na,Leona" kini Erin bersuara lagi dengan nada lebih tinggi dari sebelumnya.

"Lo deluan,gue masih mau disini" Ucap Leona dengan Kepala yang masih berada di meja.

"Yaudah gue deluan ya." Kini Erin berjalan menuju gerbang dengan ekspresi cemberut.

"Leona mah,padahal gue kan mau nebeng"

"tapi sebenarnya apasih yang terjadi antara Leona sama Adrian tadi, sampe-sampe muka Leona keliatan kesal banget." Ucap Erin kepada dirinya sendiri.

Kini Erin duduk dihalte didepan sekolahnya untuk menunggu bus.

"Ini bus kemana lagi,lama bener datengnya" ucap Erin dengan mata yang selalu melihat ke kanan dan ke kiri.

Saat sedang menunggu bus,tiba-tiba sebuah motor berhenti dihadapannya,hal itu membuat Erin mengerutkan keningnya.

Lelaki yang berada diatas motor itu membuka helm nya,hal itu membuat Erin membulatkan matanya sempurna.

"Hai rin,udah lama nggak ketemu." Ucap lelaki yang berada diatas motor tersebut.

"Lo ngapain kesini, mending lo pergi, gue muak liat muka lo." Sarkas Erin dan langsung pergi dari sana.Belum sempat pergi tangan Erin dicekal oleh lelaki tadi.

"Lepasin" ucapan Erin tidak dipedulikan oleh lelaki tersebut.

"LEPASIN GUE LEO!!" yap lelaki tersebut adalah Leo,mantan kekasih Erin dahulu.

"Rin, dengerin gue, gue pengen lo balik lagi sama gue, gue nyesel pernah nyia-nyiain elo" ucap Leo dengan tangan yang masih menggenggam pergelangan tangan Erin.

"Apa lo bilang?! Dengan apa yang udah lo perbuat ke gue, dengan gampang nya lo mau gue balik lagi sama lo? Mimpi lo!" Ucap Erin dengan wajah yang sudah memerah Akibat menahan amarahnya.

"Kenapa lo nggak mau balikkan sama gue? Padahal diluar sana banyak yang mau sama gue" ucapan Leo membuat Erin berdecih.

"Karna hanya pemulung yang mau memungut sampah kayak lo." Ucapan Erin membuat Leo tersulut emosi

Dengan amarahnya,Leo melayangkan satu tamparan keras kepada Erin,membuat sudut bibirnya mengeluarkan darah.

Erin tersenyum getir,menahan rasa perih pada pipi nya."Disaat kita udah nggak ada hubungan pun lo masih kasar sama gue,lo itu nggak ada bedanya sama pecundang-pecundang diluar sana." Mendengar perkataan Erin tersebut membuat Leo Semakin emosi,saat ingin melayangkan tamparan lagi,tiba-tiba tangannya dicekal oleh seseorang.

"Adit!" Erin terkejut dengan kedatangan Adit,karna Erin fikir para siswa disekolahnya sudah pulang Semua.

Adit melihat wajah Erin yang terdapat luka bekas tamparan Leo tadi,hal itu membuat Adit tersulut emosi, bahkan Erin bisa melihat itu.

"Berani lo sentuh dia,nyawa lo taruhannya." ucapan Adit membuat Erin ketakutan,sungguh ia baru pertama kali melihat Adit semarah ini.

"Lo siapa,kenapa lo bela dia,oh atau dia adalah mainan m-"

BUKK

Satu pukulan menghantam rahang tegas milik Leo,terlihat pancaran kemarahan dari mata Adit.

"BERANI-BERANI NYA LO NGATAIN DIA KAYAK GITU"

BUKK
BUKK

Pukulan demi pukulan diberikan Adit kepada Leo,Adit tidak memberi kesempatan untuk Leo membalas seranganya.

"Dit, stop dit,dia bisa mati nanti." Ucap Erin,sungguh ia takut Leo akan mati ditangan Adit,karna sekarang Adit seperti bukan Adit yang ia kenal

"nggak rin,ini brengsek harus dikasih pelajaran,biar dia tau bagaimana cara menghormati seorang wanita" ucapan Adit membuat Erin bungkam.

Tak lama Reza dan Shaka datang menghampiri mereka.Mereka terkejut melihat apa yang dilakukan oleh sahabatnya.

"Udah dit berhenti,dia bisa mati ntar, kalo lo hajar kayak gini." Shaka berusaha memisahkan Adit dari Leo.

"BIARIN!,BIARIN DIA MATI!, KARNA ORANG YANG UDAH BERANI MEMPERLAKUKAN PEREMPUAN DENGAN KASAR ITU NGGAK BERHAK BUAT MENGHIRUP UDARA!" adit kembali mengajar Leo seperti orang kerasukan.

Reza langsung melihat kearah Erin,ia terkejut saat melihat ada luka disudut bibir Erin dan terdapat bekas telapak tangan dipipi bagian kirinya.

"Lo nggak papa?" tanya Reza,dan mendapat gelengan dari gadis itu.

"Udah Dit,gue nggak suka lo kayak gini!!" teriakkan dari Erin membuat Adit terdiam,dan berhenti mengahajar Leo,sedangkan Leo kini terbaring tak berdaya diaspal.Adit membalikkan badan menghadap gadis yang sangat ia cintai itu. " Gue nggak suka lo dikasarin sama cowok brengsek kayak dia!"

"Kalo lo ngehajar dia kayak tadi,apa lo nggak sama kayak dia?" Pertanyaan itu membuat Adit bungkam. "Maafin gue Rin" tanpa aba-aba Adit memeluk Erin sangat erat.Hal itu membuat jantung nya berdetak tak karuan. Adit langsung melepaskan pelukkannya, dan beralih menangkup pipi putih Erin."Gue anter lo pulang sekarang."

"Tapi-"

"Gue nggak nerima penolakan."

Adit menggenggam tangan Erin dan berjalan menuju motornya.Erin hanya diam dan menuruti perkataan Adit saat ini. Kini motor Adit sudah pergi meninggalkan kawasan sekolah.Ditempat tadi terlihat tatapan Reza begitu mematikan,ia menarik kerah baju milik Leo."Sekali lagi gue liat lo gangguin murid disekolah gue,lo abis digue." setelah mengatakan itu Reza pergi meninggalkan Leo yang terduduk lemas diaspal.

"Mangkanya jadi orang gantengan dikit, biar Erin kepicut sama lo, lah ini muka dah kayak ampas kelapa sok-sok an mau deketin spek bidadari, ya kgak bisa lah boss." setelah mencaci maki Leo,shaka langsung berjalan mengikutin Reza.

"Liat aja kalian, akhh!" Leo berjalan menuju motornya,dan langsung menancapkan gas.

***

Kini Adrian masih berada disekolah,karna ada beberapa urusan dengan Buk Epi selaku guru BK.

Kini ia berjalan menuju gerbang.Saat hendak pergi,Adrian melihat seorang wanita masih berada didalam kelas dengan posisi kepala berada diatas meja.Sepertinya wanita itu sedang tidur. Adrian berjalan mendekati wanita itu.Dan ternyata tebakkan Adrian benar.Wanita itu adalah Leona.Adrian menggelengkan kepalanya saat melihat tingkah laku gadis itu.Apakah ia tidak tau jika sekarang sudah jam pulang.

"ekhem"

Hal itu tak mengusik Leona,ia masih saja tertidur dengan nyenyak disana.Adrian melihat wajah damai Leona ketika tidur.Itu sangat berbanding terbalik ketika ia bangun.
Adrian tersenyum tipis melihat wajah Leona ketika tidur.

BRAAKK

gebrakkan itu membuat Leona terperanjat,ia langsung membulatkan matanya. Apakah sekolah ini kena boom, pikirnya.Leona melihat kanan kiri seperti orang linglung, tiba-tiba tatapannya berhenti kepada Adrian yang kini menatapnya datar.

"Lo ngapain disini,terus yang lain pada kemana?" pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan oleh gadis cerewet itu,sehingga membuat Adrian memutar bola matanya malas."Seharusnya gue yang nanya sama lo, lo ngapain tidur disini, ini sekolah bukan tempat tidur." perkataan yang dikeluarkan oleh Adrian membuat Leona,segera melihat ponselnya.Dan benar sekarang jam sudah menunjukkan pukul 15:46 sore. Leona terbelalak ketika melihat jam pada ponselnya.

Tanpa berfikir panjang lagi,Leona langsung bergegas keluar dari kelas,dan berlari menuju gerbang. "Dasar cewe aneh" Adrian hanya menggeleng-gelengkan kepalanya ketika melihat kelakuan gadis bar-bar itu.

HAPPINESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang