Bagian 5

16 6 0
                                    

Namun Adrian tidak pernah benci dengan ayah dan juga abang nya, ia Slalu diam jika abang ny bertindak semena-mena kepadanya.

____________________________________________

Tit..tit..tit

Alarm pagi membangunkan seorang gadis yang tengah berada di dalam mimpinya.

Ia langsung bergegas menuju kamar mandi untuk bersiap-siap ke sekolah.

20 menit Leona telah siap dengan baju seragam nya,kini ia berdiri didepan kaca besar yang berada dikamarnya sambil menatap miris dirinya.

"Miris banget hidup gue ya"ucap Leona kepada dirinya sendiri sambil memegang wajah nya yang terkena tamparan mama nya,tamparan itu membekas dan berwarna merah

Leona menghela nafas kemudian mengambil hoodie hitam nya dan langsung mengenakan nya untuk menutupi bekas merah yang ada dipipinya

Setelah melihat penampilannya,ia langsung mengambil tas dan bergegas menuju ruang makan.

Saat sampai diruang makan, disana sudah terdapat papa dan mamanya yang tengah menikmati sarapannya.Tanpa menunggu Leona langsung bergabung dan mendudukkan bokong nya dihadapan mamanya.

Tidak ada yang mengucapkan selamat pagi kepada Leona,mereka seperti menganggap Leona tidak ada diantara mereka.

Leona hanya menghembuskan nafas nya,dan langsung beralih mengambil sehelai roti dan mengolesinya dengan selai coklat.

Belum sempat menggigit roti nya,namun sudah dirampas duluan oleh sang mama yang kini tengah menatap tajam kearahnya

"Loh Mah kok rotinya diambil ?"Tanya leona sambil menatap roti dan mama nya secara bergantian

"Siapa suruh kamu memakan selai kesukaan adik kamu ? Kamu gak boleh menyentuh ataupun menggunakan barang dan makanan kesukaan adik kamu,kamu faham ?!! "nada suara sang mama meninggi

Leona hanya tersenyum tidak percaya dengan ucapan sang mama yang menganggap seolah-olah adiknya masih hidup

"Mah Starla itu udah tenang disana,kenapa mama selalu membanding-bandingkan Leona dan Starla, Leona juga anak mama, Leona juga pengen ngerasain kasih sayang seorang mama dan papa, apa Leona salah berharap seperti itu"sekuat mungkin Leona menahan agar air matanya tidak jatuh

"Karna seorang pembunuh tidak PANTAS mendapatkan kebahagiaan"sarkas sang mama

"MAH !! HARUS BERAPA KALI LEONA BILANG, LEONA BUKAN PEMBUNUH !! BUKAN LEONA YANG MEMBUNUH STARLA !!"

PLAKKK

"DIAMM !!, BERANI KAMU MEMBENTAK MAMA KAMU !! DASAR ANAK TIDAK TAU DIRI, SAYA DIAM DARI TADI BUKAN NYA KAMU BISA SEMENA-MENA KEPADA ISTRI SAYA !! "Suara sang papa menggelegar.

Pertahanan Leona runtuh seketika air matanya jatuh membasahi pipinya,hatinya serasa ditusuk ribuan anak panah ketika mendengar perkataan dari sang papa

"Apa yang harus Leona lakukan agar kalian mau menganggap Leona sebagai anak kalian, Leona terkadang iri sama mereka yang selalu tertawa bersama orang tuanya, selalu disayang sama orang tuanya, Leona pengen juga seperti itu,apakah salah jika Leona mengharapkan itu"ucap Leona dengan air mata yang jatuh bercucuran

"Jangan pernah berharap seperti itu, karna itu tidak akan terjadi !! "setelah mengucapkan itu Alex langsung pergi dari sana

Leona yang melihat itu hanya menghelakan nafasnya dan langsung berjalan menuju dimana motor kesayangannya diparkirkan,sebelum menjalankan motornya, Leona membersihkan air matanya kemudian langsung membelah jalan dengan kecepatan diatas rata-rata.

HAPPINESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang