Bagian 15

10 6 0
                                    

Follow Instagram:
@adrian_mevriano
@leonadrgntra
@afinaisrafadila
@aniirhyu13

❤️❤️❤️

"Yang luka tangan gue, bukan kaki.Lo nggak usah modus." Leona langsung menaiki motor Adrian. Tak ingin membuang-buang waktu Adrian langsung menancapkan gas menuju rumah sakit.

_____________________________________________

Kini luka Leona sedang ditangani oleh dokter. "Dok,luka nya parah atau nggak?" Tanya Adrian. "Nggak kok, lukanya bekas sayatan-nya tidak terlalu dalam,jadi anda tidak perlu khawatir" ucap dokter itu seraya tersenyum hangat kepada Adrian dan Leona. "Yasudah saya tinggal dulu ya." Leona dan Adrian menganggukkan kepalanya.

"Udah gue bilang, gue itu nggak papa. Lo nya aja yang lebay. Gini doang mau dibawak kerumah sakit" Leona menatap sinis pria yang kini tengah duduk disampingnya. "Gue gitu biar memastikan luka lo itu parah atau nggak" jawab Adrian.

Leona melirik Adrian kemudian tersenyum miring. Adrian yang melihat itu mengerutkan kening nya. "Ngapain lo latin gue gitu?" tanya Adrian,"Apa jangan-jangan lo suka ya sama gue. Lo takut gue kenapa-kenapa yakan, Udah jujur aja deh" Adrian menatap gadis itu dengan datar, kemudian memajukan wajahnya kearah wajah Leona,sehingga membuat sang empu mengundurkan wajahnya. "Jadi orang jangan kepedean,ntar kalo salah kan malu." suara khas milik Adrian  bersemayam ditelinga Leona. Nafas Leona tercekat saat nafas Adrian menerpa wajahnya. bau mint dari nafas Adrian semakin membuat jantung Leona Menggila.

Tak ingin membuat jantungnya lepas. Leona langsung mendorong wajah Adrian. " Terus kenapa lo ngotot mau bawak gue kerumah sakit, padahal gue udah bilang kalo gue itu nggak papa." ketus Leona dengan ekspresi sinis-nya. "Gue cuman nggak mau, Asisten gue meninggal deluan,kan belum gue suruh-suruh,masak mau pergi deluan." celetuk Adrian,membuat Leona menatap tajam kearahnya.

"Udah jangan natap gue kayak gitu, muka lo jelek." Setelah mengucapkan itu Adrian pergi meninggalkan ruangan,sedangkan Leona masih berdiam ditempat dengan tatapan tajam melihat punggung Adrian.

Tiba-tiba Adrian muncul dari balik dinding, kemudian menatap Leona yang kini sedang menatapnya dengan tatapan tajam." Lo mau gue tinggal disini?" tatapan tajam Leona,berubah menjadi panik ketika mendengar perkataan Adrian. Leona langsung bangkit dan mengejar Adrian yang kini sudah mendahuluinya.

"Buruan naik,udah sore." ajak Adrian. Leona langsung naik keatas motor Adrian. Tak menunggu waktu lama, Adrian langsung menancapkan gas,dan melaju menelusuri jalan.

Kini mereka telah sampai didepan rumah Leona. Adrian dapat melihat kegelisahan dari raut wajah Leona. "Lo kenapa?" pertanyaan dari Adrian membuat Leona tersentak. "Aa, gue nggak papa" Adrian bukanlah orang yang mudah untuk dibohongi. Adrian dapat melihat dengan jelas kegelisahan yang dirasakan oleh Leona. Ada apa dengannya. Sepertinya ada yang tidak beres,pikir Adrian.

"Eee yaudh, gue masuk dulu." Leona langsung memasuki halaman rumahnya. Saat Leona masuk, Adrian langsung melaju meninggalkan perkarangan rumah Leona.

Leona memasuki rumahnya dengam cara mengendap-ngendap. Rumahnya terlihat sepi, sepertinya orang tuanya sedang berada diluar. Kini Leona dapat bernafas lega. Saat ingin menginjak anak tangga, terdengar suara bariton yang membuat Leona tercekat.

"Dari mana kamu?" Leona menghentikan langkahnya saat mendengar suara sang papa.

"JAWAB!" Leona memejamkan matanya saat sang papa membentaknya. Heru mulai emosi, karna pertanyaannya tidak dijawab oleh anak nya itu.

HAPPINESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang