Bagian 14

8 6 0
                                    

Follow Instagram:
@adrian_mevriano
@leonadrgntra
@afinaisrafadila
@aniirhyu13

❤️❤️❤️

Tanpa berfikir panjang lagi,Leona langsung bergegas keluar dari kelas,dan berlari menuju gerbang. "Dasar cewe aneh" Adrian hanya menggeleng-gelengkan kepalanya ketika melihat kelakuan gadis bar-bar itu.

_____________________________________________

Kini Leona mengendarai motornya dengan kecepatan diatas rata-rata.Ia merutuki kebodohannya,bagaimana bisa ia tertidur selama itu,bisa-bisa ia dimarahi oleh papa nya.

Leona mengendarai motornya dan menyalip kendaraan-kendaraaan yang berada dihadapannya.Sumpah serapah pengendara dilontarkan kepada leona.

Tepat dipertigaan jalan, tiba-tiba motor Leona berhenti sendiri.Ntah kesialan apa yang terjadi kepada Leona hari ini.

"AKKKHHH!!-- Kok gue sial banget sih hari ini!" Leona kembali melihat-lihat motornya tersebut. "Ayo lah motor jangan bikin gue prustasi,lo kenapa sih, perasaan minyak lo udah gue isi dah." Kini Leona berbicara sendiri dengan motornya. Leona menghelakan nafas kasar.Mau tak mau ia harus mendorong motornya sampai bengkel yang berada dipersimpangan rumahnya.

Di sepanjang jalan,Leona tak berhenti-henti merutuki motor kesayangannya itu.Sesekali ia menghela nafas lelah,namun ia harus tetap membawa motor nya itu kebengkel.

Saat sedang sibuk mendorong motornya,tiba-tiba ada sebuah motor berhenti dihadapannya.Leona langsung melihat kearah pengendara itu, dan seketika wajah Leona berubah menjadi kesal.Ya itu adalah Adrian,ketos mesum yang menciumnya tadi. "Lo perasaan dimana-mana ada, lo sengaja ya ngikutin gue?" tuduh Leona dengan wajah juteknya, sedangkan pria yang berada disampingnya kini tengah menatapnya datar.

"Oh atau jangan-jangan lo suka sama gue, makanya lo ngikutin gue terus,yakan?"

"Atau lo itu penguntit?!"

"Kalo nggak, bisa jadi lo itu-"

"Udah selesai ngatain gue?" Adrian memutuskan celotehan yang tidak masuk akal menurutnya itu. "Gue kesini, karna jalan pulang gue lewat sini.Lagian ini jalan umum, bukan jalan bapak lo." Leona menggaruk kepalanya yang tak gatal setelah mendengar ucapan Adrian barusan."Gue juga mintak maaf,tadi gue udah lancang nyium pipi lo. Soalny lo berisik." Baru saja Leona ingin memaafkannya,namun diurungkan karna mendengar kalimat berikutnya yang keluar dari mulut pria itu.

"Ya karna lo bikin gue kesal!" ucap Leona sambil memutar bola matanya malas. "Jangan banyak omong, suara lo jelek." Kata-kata Adrian sangat menohok hati Leona.Sebegitu jeleknya kah suaranya? Tanyanya dalam hati.

"Lo kekurangan kerjaan?" Lelaki itu membuka suara lagi. Leona mengerutkan dahinya, tak mengerti apa yang dikatakan oleh pria itu. "Motor lo kenapa didorong-dorong,padahal bisa dinaikkin,lo gabut ya makanya gini?" pertanyaan Adrian membuat Leona harus mengumpulkan kesabarannya,saat menghadapai orang gila seperti pria yang berada tepat disampingnya ini.

"HEH!-LO PI-"

"jangan teriak, mulut lo bauk" bolehkah Leona menenggelamkan pria ini disungai,rasanya Leona ingin mencabik-cabik wajah sok tampan nya itu. Leona menghela nafas panjang kemudian kembali menatap pria menjengkelkan itu. "Lo pikir gua segabut itu ap? Ini motor gue tiba-tiba mati, makanya gue dorong.Yakali karna gabut, gue nyusahin diri sendiri." ucap Leona dengan tatapan tajam ia lemparkan kepada Adrian.

"oh"

Tolong tahan Leona untuk tidak menghabisi pria ini sekarang.Wajahnya begitu menjengkelkan,membuat Leona ingin membuangnya, kesungai Amazon sekarang juga. Leona kembali mendorong motornya dengan caci maki yang ia lontarkan didalam hati untuk pria yang menyebalkan ini.

HAPPINESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang