"Jadi lo mau gue ngobatin temen lo?"tanya Adrian kembali. "Nggak, nggak perlu, gue dah sembuh." tolak Leona "Iya lo harus obatin Leona, kalo Leona nggak jatoh, udah gue pastiin Leona yang bakal menang takdi malam." ucap Erin.
_____________________________________________
"Ok"
Sedetik berikutnya, Leona dan Erin dibuat kaget, kala saat itu Adrian langsung mengangkat tubuh leona tanpa basa-basi. Tanpa sepatah kata pun, Adrian langsung membawa Leona pergi dari sana. Tentu saja hal itu membuat Erin cengo, bagaimana bisa Adrian menanggapi serius ucapannya tadi.
"Padahal kan gue cuman bercanda." Erin masih diam ditempat, dia masih merasa tidak percaya, apakah yang tadi itu beneran Adrian atau bukan. " Serius amat bengong nya neng, pasti lagi mikirin aa Adit ya?" ucap pria yang kini berada disamping nya, bersama dua orang teman nya.
"Lo bisa nggak sih, nggak usah gangguin gue terus?" kini mata Leona menatap tajam ke arah Adit. "Lo bisa nggak nerima gue dalam hidup lo?" Erin terdiam kaku, ucapan Adit membuatnya tak bisa mengeluarkan kata-kata.
"ERIIIN!"
Erin langsung mencari siapa yang memanggil namanya tadi. Didepan sana terlihat dua orang wanita tengah berjalan ke arah mereka. " kamu ngapain disini, sama mereka?" tanya Alice
"Eh, bocil-suara lo nyempreng banget, sakit telinga gue, pakek teriak-teriak segala." Shaka menatap kesal kepada wanita berambut sebahu itu. "Suka-suka aku dong, kan aku nggak minjem suara kamu wlee." Alice menjulurkan lidah nya untuk meledek Shaka.
"Nih bocil, ngeselin banget sih, muka polosnya pengen gua lindes pakek ban motor gue." Shaka menatap sinis kepada wanita yang baru saja meledekinya tadi.
"Aku bukan bocil!- umur aku udah 16 tahun, aku bukan bocil lagi!" Alice menggembungkan pipinya, hal itu membuat siapa pun yang melihatnya merasa gemas, kecuali Shaka.
"Aduh neng imut banget sih, sini sama abang Adit aja" jiwa buaya Adit kumat seketika. "Nggak mau, kan aku masih punya orang tua, ngapain aku sama kamu?" ucapan Alice membuat mereka semua menertawakan Adit. "Kali ini lo salah orang bro" sambung Reza.
"Dari pada lo godain ni bocil sialan, mending lo godain temennya tuh." ucap Shaka sambil mengangkat dagunya dan mengarahkannya kepada Iren,wanita yang memiliki mata tajam. "Apa lo tunjuk-tunjuk, mau gue patahin dagu lo?" sarkas Iren.
"Waduh galak bener, nggak berani gue Ka, lo aja deh." tawar Adit. "BERISIK BANGET SIH KALIAN BERDUA" teriak Erin, membuat semua orang terdiam. "Udah ayok pergi, nggak usah di urusin mereka." sambung Erin lalu pergi meninggalkan ketiga inti Black Dragon.
"Lah, gue perasaan dari tadi diam, kok kena juga?" tanya Reza. "Udah, cowo selalu salah dimata cewe." jawab Shaka.
Ditempat lain, kini terlihat Adrian dan Leona tengah berada di taman sekolah mereka. Tidak ada yang berbicara, semua sibuk dengan pikirannya sendiri. "Lo ngapain bawak gue kesini?" perkataaan Leona membuat Adrian menghelakan nafas.
"Kenapa lo nggak bilang kalo lo ikut balapan malam tadi?" tanya Adrian dengan pandangan mengarah kedepan."Emang gue harus izin dulu gitu sama lo kalo gue mau balapan? Adrian terdiam tak menjawab perkataan Leona.
Adrian berdiri dari tempat semula ia duduk, sehingga membuat Leona ikut berdiri. "Lain kali kalo lo ikut balapan bilang sama gue. Adrian melangkah untuk pergi dari sana. "Kenapa gue harus bilang sama lo?" pertanyaan Leona membuat Adrian menghentikan langkahnya. "Karna gue nggak mau lo terluka disaat gue berada disamping lo" Adrian membatin, kemudian berbalik badan menghadap Leona. " karna gue nggak mau bertanding sama perempuan." Setelah mengatakan itu, Adrian pergi meninggalkan Leona sendiri yang sudah mengepalkan kedua tangannya dengan kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPINESS
Teen Fictionkisah ini menceritakan dua remaja yang sedang mencari kebahagiaan di dunia yang kejam Dimata orang,Adrian Mevriano Anggara adalah sosok lelaki tampan, tinggi dan dewasa.Ia adalah seorang Ketua OSIS di SMAN Cakrawala sekaligus wakil ketua BLACKDRAGON...