Dibawah kendali

967 118 0
                                    

Takdir membawaku kesini, yaitu istana megah yang bahkan aku tidak terpikirkan akan masuk ke dalamnya. Ku kira nasibku akan berakhir dengan hukuman raja Devandra yang terkenal kejam tanpa memandang siapapun. Tapi dewa berkata lain, kali ini dia menyelamatkanku dengan caranya. Dia begitu lancang memasuki masalahku. Aku tidak tau apa yang dipikirkannya sampai dia memohon keringanan yang aku perbuat. Dia, putri Aura yang kini membuatku mencari-cari tahu apa maksudnya.

"Silahkan Rain, sekarang kamar ini jadi milikmu dan bersebelahan denganku karena kau akan mengawalku nantinya"

Aku masih tidak percaya dengan perkataannya. Bagaimana bisa aku menjadi pengawalnya? Aku takut jika terjadi sesuatu dengan putri Aura karenaku. Aku tahu bahaya diluar istana ini pasti mengintainya. Mau tidak mau aku harus mengorbankan nyawaku untuknya.

"Melamun apa Rain?"

"Em tidak. Bukan apa-apa"

"Kau suka kamar ini atau tidak Rain"

"Ya, tentu. Ini lebih besar dari kamarku dirumah"

"Aku tahu ini berat untukmu Rain. Tapi lebih berat jika kau menanggung hukuman tak terduga Ayahku"

"Hidupku sudah berat sebelum ini jadi kau tidak perlu khawatir, aku akan melewatinya"

"Rain, boleh temani aku ke taman?"

"Taman? Dengan senang hati" Jawabku ragu

Aku dan putri Aura lalu berjalan bersama. Suasana ini terasa canggung bagiku. Aku sengaja mengekor dibelakangnya karena merasa tidak pantas beriringan dengannya. Sangat tidak nyaman banyak pasang mata di istana yang melihat kami. Dan tiba-tiba putri Aura menghentikan langkahnya.

"Kenapa?" Tanyaku pada putri Aura

"Menyamakan langkahmu agar kau tidak dibelakangku"

"Aku merasa tidak pantas"

"Kau berlebihan Rain"

"Tapi ini kenyataannya putri"

"Sudahlah Rain, aku menyukainya. Dengan begini aku tidak sendiri. Dan lagi panggil saja Aura jika sedang seperti ini"

"Baik Aura. Kau senang?"

"Begitu lebih baik" Jawabnya dengan tersenyum

Kini aku dan Putri Aura tiba ditaman. Pemandangan yang indah dari bermacam-macam bunga memukau mataku dan sejuk dari terpaan angin lembut terasa. Suasa heningnya membuatku nyaman. Di taman sebesar ini hanya ada aku dan putri Aura nampaknya.

"Duduklah" Ucap Putri Aura lalu aku mengikutinya

"Apa kau sering datang kesini Aura?"

"Ya, aku sering sekali kesini. Ketika suasana hatiku memburuk dan ini bisa mengobatinya"

"Kau benar Aura, ini bekerja. Aku merasa nyaman"

"Itulah kenapa aku membawamu kesini Rain"

"Aku terkejut kau begitu peka"

"Karena aku perempuan Rain" Jawabnya kesal

Putri Aura terlihat lucu dengan kesalnya. Kurasa ini pemandangan indah sebenarnya bisa melihatnya begini. Aku terkesan jahat bukan? kini senyumku mengembang karena itu.

"Ya aku tahu, aku pun sama sepertimu"

"Apa yang sama Rain?"

"Kita sama-sama perempuan bukan?" Ucapku bertanya balik. Dan dia justru tertawa

"Memangnya ada yang lucu?" Tanyaku lagi lalu dia berhenti tertawa

"Bagiku kau terlihat seperti pria tampan Rain"

Half Fairy Gxg ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang