Benci

520 72 2
                                    

Author pov

Saat raja Northumbria pergi usai bertamu di kerajaan Canavero, kini Ratu Alice dan raja Devandra terlibat pertengkaran cukup serius perihal rencana perjodohan Aoval dan Aura. Ratu Alice menentang keras dan tidak setuju dengan pernyataan suaminya, sehingga terjadilah perbedaan pendapat. Baru saja Alice memerintah Aura menyampaikan pesan pada Devandra untuk berhati-hati dengan Abraham, tapi sekarang justru mendengar hal mengagetkan dari suaminya.

"Dengarkan dulu penjelasanku istriku, aku sangat bimbang memikirkan hal ini karena jika kita tolak perjodohannya tentu akan berbahaya jika mereka menjadi musuh kita, dan akan menguntungkan bila menjadi sekutu kita"

"Kau sudah siap akan dibenci putrimu sendiri? Bagaimana bisa kau mengorbankan putri kecil kita dengan mereka yang tentunya bisa saja berkhianat"

"Aku tidak punya pilihan lain lagi Alice.." Ucap Devandra lemah

"Aku yang melahirkan putri kecil nan cantik kita dengan susah payah.. Tapi kau? Sudahlah kau tidak akan mengerti perasaan seorang ibu" Timpal Alice

Ratu Alice menangis terisak sembari meninggalkan suaminya sendiri. Alice merasa tidak bisa melakukan apapun jika suaminya sudah mengambil keputusan, karena keputusan Devandra mutlak tidak bisa dirubah. Ada beberapa penghuni istana yang melihat ratu Alice menangis seperti pelayan, mentri dan yang lainnya. Alice tidak memperdulikan tangisannya akan menimbulkan pertanyaan pada orang yang melihatnya, karena menyangkut putri tersayangnya tangisannya tidak bisa dibendung dan meluap begitu saja.

"Apa Aura di dalam?" Tanya Alice pada Rain yang berjaga di depan pintu kamar Aura

"Iya yang mulia, putri Aura Ada di dalam"

Alice lalu mengetuk pintu kamar putrinya dan disambut haru oleh Aura karena melihat kondisi ibunya kacau khas orang menangis dengan matanya yang memerah, bahkan masih ada sisa air mata di pipi ibunya lalu diseka perlahan oleh Aura. Pintu kemudian ditutup.

"Aura.. Ibu dengan berat hati harus mengatakan sesuatu padamu"

"Katakanlah ibu"

"Kau akan dijodohkan dengan pengeran Aoval"

"Tapi kenapa?" Tanya Aura kaget

"Ini keputusan ayahmu dengan alasan kita akan bersekutu jika kau dan Aoval menikah"

"Karena politik kerajaan ya?" Tanya Aura lagi dengan miris

"Ibu sudah menentang ayahmu tapi tidak bisa merubah keputusannya"

"Ayah memang hebat"

Aura tersenyum remeh karena ayahnya sendiri mematahkan kepercayaannya dengan mengambil keputusan sepihak tanpa bertanya pada Aura.

"Apa boleh jika aku membenci ayahku sendiri? Apa boleh jika aku membenci diriku sendiri karena terlahir menjadi seorang putri? Apa boleh?" Tanya Aura bertubi-tubi

"Aura.. Maafkan ibu.."

"Jika ini mau ayah akan kulakukan dan semoga bisa membuatnya puas"

"Percayalah Aura, ibu pun sakit melihatmu seperti ini.. tidak bisa berbuat apapun"

"Ibu, untuk hari ini saja aku minta ijinmu keluar istana untuk menenangkan pikiranku. Tolong larang ayah untuk tidak perlu mencariku dulu"

"Tapi Aura.."

"Aku mohon sekali ini saja. Jangan khawatir aku bersama Rain, dia akan menjagaku"

Tanpa pikir panjang, Aura kaluar dari kamarnya lalu menghampiri Rain seraya berucap sesuatu, seperti perintah dengan nada lirih dimana masih ada ratu Alice yang sedang memperhatikan.

Half Fairy Gxg ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang