Kehidupan baru

668 65 0
                                    

Author pov

Rain kembali memeluk Robin dengan erat, sedangkan Robin menangis dengan sesenggukan dipelukan Rain. Mesin waktu telah siap digunakan, Leo dan Viona sudah berada di dalam mesin waktu yang mana tinggal menunggu Rain.

"Baiklah, kurasa sudah cukup. Jaga dirimu Robin" Ucap Rain

"Rain.."

Tangan Rain perlahan-lahan terlepas dari genggaman Robin, tapi hati Robin seakan tidak bisa bohong untuk merelakannya. Rain lalu menaiki mesin waktu bergabung dengan ayah dan ibunya. Saat akan menutup pintu mesin waktu, tiba-tiba ada yang memanggil Rain dengan keras membuat Rain terhenti.

"Rain tunggu!" Teriak Aura

"Aura? Bagaimana dia bisa tahu?" Bingung Rain dan terkejut

Aura lalu menghampiri Rain dan langsung memeluk Rain erat. Nafas Aura yang terengah-engah karena lari dapat terdengar jelas oleh Rain juga degupan jantung Aura yang meningkat dapat Rain rasakan. Kali ini Rain menyambut pelukan hangat Aura dengan eratnya. Tangisan Aura pecah seketika tak bisa dibendung hingga membasahi pundak Rain. Leo dan Viona yang melihatnya ikut merasakan kesedihan Aura.

"Rain kenapa harus pergi?" Tanya Aura seraya melepaskan pelukannya

"Aku harus" Jawab Rain singkat

"Rain kau satu-satunya orang yang tersisa dihidupku, ku mohon jangan pergi"

"Kenapa?" Tanya Rain

"Karena aku sangat mencintaimu Rain, sungguh"

"Bodoh, aku hanya menghukummu dengan diamku, sekarang ikutlah bersamaku ke dunia manusia jika kau mencintaiku" Ajak Rain

"Jadi kau masih mencintaiku Rain? Katakan jika kau mencintaiku"

"Aku mencintaimu Aura" Ucap Rain

"Kau jahat Rain sudah menghukumku selama ini" Kesal Aura

Semantara itu Leo, Viona, Avram, Rose dan Robin hanya menyaksikan keromantisan Rain dan Aura dengan tawa bahagia mereka. Percikan cinta keduanya kini melebur sudah menjadi satu tanpa gengsi ataupun batasan lagi. Rain lalu menuntun Aura untuk menaiki mesin waktu bersamanya. Kali ini pintu mesin waktu benar-benar tertutup. Avram, Rose dan Robin mengiringi kepergian dengan lambaian tangan, perlahan mesin waktu menjauh dari pandangan mereka.

"Aura berpeganganlah yang erat pada Rain, karena kecepatan kita akan bertambah" Perintah Leo

"Seperti ini" Ucap Viona mencontohkan berpegangan dengan Leo

"Mm.." Gugup Aura

Srettt

Dengan sekali tarikan, Rain tiba-tiba menarik pinggang Aura lalu tangannya melingkar dengan sempurna membuat Aura terkejut. Leo dan Viona yang melihat tingkah anaknya yang kaku hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepala.

"Kenapa? Seperti lebih baik bukan?" Tanya Rain dengan santainya

"Lihatlah Aura, dia terkejut karenamu" Jawab Sean

"Ma'afkan aku" Ucap Rain

"Iya" Jawab Aura

Cukup lama posisi keduanya seperti itu membuat Aura gugup setengah mati. Sekian lamanya keduanya menjaga jarak, kini keduanya bisa merasakan debaran masing-masing, sentuhan kulit masing-masing serta nafas yang tak beraturan dapat saling bersautan lagi.

"Apa masih lama?" Tanya Rain

"Sebentar lagi kita sampai" Jawab Leo

"Syukurlah" Ucap Aura

Half Fairy Gxg ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang