PART 3

149 25 0
                                    

Semenjak hari itu, Stefan maupun Yuki saling curi-curi pandang saat kelas mata kuliah labkom berlangsung. Stefan yang sesekali memandangi Yuki yang tengah mengajar sedangkan Yuki juga sesekali mengarahkan pandangannya pada Stefan yang sedang belajar. Tak jarang, pandangan mata keduanya bertemu untuk beberapa saat, namun dengan cepat salah satu di antara mereka langsung memalingkan wajahnya ke arah lain atau mengalihkan pandangannya.

Suatu hari, Stefan sedang berada di kantin kampus, dan ia mengunjungi kantin serbaguna. Di sana, ia membeli dua potong risol dan dua potong pastel yang ia yakini bahwa itu adalah makanan titipan Yuki.
"Tumben lo beli risol itu." tiba-tiba Yuki menghampiri Stefan disaat pria itu hendak membayar makanannya.
Stefan menoleh dan langsung terkejut ketika mendapati sosok Yuki sudah berdiri di sebelahnya.
"Maksud lo?" tanya Stefan agak kikuk.
"Ya kan, risol itu pernah ngotorin sepatu lo, kali aja lo jadi trauma atau benci gitu sama risol gue." Yuki menebak-nebak.
"Emm... Ariel suka ini, makanya gue beli ini." setelah berpikir sesaat, Stefan akhirnya bisa menemukan alasan yang tepat dan menjawab omongan Yuki.
"Oh, Ariel..." Yuki mengangguk-angguk pelan lalu berlagak fokus pada makanan kantin di depannya, seakan-akan sedang memilih dan hendak membelinya.
Stefan dengan cuek dan tanpa pamit langsung saja pergi meninggalkan Yuki yang masih sok sibuk melihati makanan kantin.
Yuki menghela nafasnya lega saat Stefan pergi, namun ada perasaan mengganjal di hatinya. Soal Ariel, Yuki kenal sosok itu, dia adalah salah satu muridnya juga. Yang Yuki tahu tentang Ariel, gadis itu selalu duduk di sebelah Stefan dan terlihat sering bersama dengan Stefan di area kampus, Yuki bahkan mengira kalau Ariel adalah pacar Stefan. Ia semakin membenarkan tebakannya itu setelah melihat sikap Stefan barusan, dimana Stefan membeli risolnya untuk Ariel. Ya, untuk Ariel, bukan untuk dirinya sendiri. Ah, betapa baiknya Stefan mau membelikan makanan kesukaan kekasihnya.
Yuki merenung sendiri membayangkan sosok Stefan. Sesaat Yuki tersadar dan langsung menepuk kepalanya kesal, seharusnya ia tak boleh keseringan memikirkan Stefan yang notabenenya adalah muridnya sendiri. Mulai dari sekarang, ia harus menepis semua bayang-bayang Stefan, sangat harus. Yuki membulatkan tekatnya.

Waktu terus berjalan. Tak terasa, bahwa minggu ini sudah dimulai UTS untuk mata kuliah yang melakukan praktek perangkat komputer seperti halnya mata kuliah lab komputer. Untuk mata kuliah praktek komputer diperlakukan khusus dengan didahulukan ujiannya daripada mata kuliah kebanyakan lain yang ujiannya secara tertulis. Tetapi meski UTS, aktivitas kelas mata kuliah lain tetap berjalan seperti biasa. Karena biasanya dalam satu semester, mata kuliah yang berhubungan dengan praktek komputer paling banyak berjumlah dua mata kuliah saja.
Malam ini, Stefan sudah berada di dalam mobilnya dan bersiap untuk pulang. Stefan menyalakan mobilnya dan terdiam beberapa saat. Ia menyandarkan kepalanya pada sandaran dudukan mobil dan memejamkan matanya sebentar untuk melepaskan penat apalagi saat mengingat bahwa besok adalah hari dimana UTS labkom kelasnya diadakan.
Seharian ini selesai kelas sore tadi, ia belajar keras dengan Ariel mengenai mata kuliah tersebut. Tetapi hasilnya hanya sedikit, bahkan sangat sedikit, karena Ariel menjelaskan masih dengan gayanya yang suka menggoda dan bercanda, Stefan tahu betul sikap Ariel jika bersamanya memang seperti itu, tetapi ia tak menyangka bahwa akan seperti itu juga saat mengajarkannya. Ia tiba-tiba saja menyesal telah meminta Ariel untuk mengajarkannya. Awalnya, ia mengira Ariel sudah benar-benar move on darinya, jadi ia meminta Ariel untuk belajar bareng sebagai teman. Tapi nyatanya, gadis itu masih sama, masih selalu mencoba mendekatinya dan mencari perhatiannya.
Setelah merasa agak lega, Stefan membuka matanya. Ia langsung terkesiap saat mendapati sosok Gio menyeret Yuki dengan paksa untuk memasuki mobil Gio yang terparkir dekat dengan mobilnya, yang hanya beda tiga ruang parkiran mobil.
Stefan baru saja ingin keluar untuk menolong Yuki tetapi tertahan ketika ia mendapati sosok pria lain mengejar mereka dengan penuh amarah. Ia tahu sosok itu, Adipati.

ASISTEN DOSENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang