PART 10

110 18 0
                                        

Adipati dan Yuki terlihat menikmati kebersamaan mereka. Sesuai kesepakatan, Adipati mengajak Yuki ke sebuah mall. Tujuan Adipati adalah untuk mengajak Yuki jalan-jalan sekaligus meminta bantuan Yuki perihal standnya dalam sebuah acara bazar atau pasar yang diselenggarakan di mall tersebut. Sebenarnya, Yuki bukan membantu Adipati saja, tetapi teman kampus yang lainnya juga, karena stand tersebut ditujukan untuk membantu pencarian dana mengenai acara kampus yang direncanakan oleh senat. Stand yang dibuka adalah stand pakaian baik pria maupun wanita, namun didominasi oleh pakaian pria. Yang menjaganya adalah para anggota senat baik itu pria dan wanita termasuk Yuki, meski ia bukan anggota senat. Itu semua karena Adipati yang meminta bantuan kepada Yuki dengan alasan standnya akan ramai kalau ada gadis secantik Yuki, Yuki dengan kebaikan hatinya akhirnya menyetujui untuk membantu Adipati, daripada Adipati akan semakin menggoda dan menggombalinya nanti.
"Bener kan gue bilang, stand gue jadi rame gara-gara lo, Yuk." Adipati berseru antusias kepada Yuki yang berdiri di sebelahnya.
"Apaan sih, lebay tau. Lagian anak senat udah pada badai-badaikan makanya rame, lo aja alesan minta bantuan padahal minta ditemenin." Yuki mencibir.
Adipati tertawa, "ya ya akhirnya gue ketauan juga." balas Adipati membenarkan pernyataan Yuki.
"Tuhkan, jelas-jelas gue kalah dari anak senat, liat aja dandanan sama tampilannya." Yuki melirik beberapa teman perempuan seangkatannya sedang melayani pengunjung dengan ramah. Mereka berdandan dengan cantik dan mengenakan pakaian yang sangat modis.
"Ckck, lo tuh nggak kalah kok dari mereka, coba lo didandanin kayak mereka, ya jelas lo menang telak." balas Adipati seadanya, lalu merangkul Yuki hangat.
"Apa? Gombalin aja gue terus." Yuki mencibir lagi, tak menolak rangkulan Adipati.
"Tapi gue yang kalah." lanjut Adipat miris.
"Kalah ngapain?" Yuki menoleh dan menatap Adipati kebingungan.
"Kalah dari maba buat ngedapetin lo." jawab Adipati menatap Yuki genit.
Yuki merengut, "nggak usah mulai deh." balas Yuki malas kalau Adipati sudah membahas tentang maba yang dimaksud.
"Bercanda Yuki." bujuk Adipati mengacak rambut Yuki gemas.
Yukipun hanya tersenyum geli diperlakukan seperti itu. Sudah biasa, pikirnya.
"Yuk Yuk..." panggil Adipati tiba-tiba serius, "itu bukannya Stefan ya?" tanya Adipati sembari memandangi seseorang yang berada lumayan jauh di sebuah stand pakaian dan aseksoris wanita.
"Kan mulai lagi." Yuki mendengus sebal.
"Gue seriusan kali ini." seru Adipati antusias.
Yuki akhirnya mengikuti arah pandangan Adipati, berusaha mencari sosok Stefan, seperti yang diberitahukan Adipati.
"Gila, sama cewek lagi, ada tiga." seru Adipati agak emosi.
Deg
Yuki membenarkan perkataan Adipati. Di dalam stand itu, memang ada Stefan dan tiga gadis lainnya, mereka tampak sangat akrab dan hangat.
"Samperin gih." suruh Adipati gregetan.
"Biar dia ketauan kalo dia selingkuh." lanjut Adipati asal, tak suka melihat gadis sebaik dan secantik Yuki diperlakukan seperti itu oleh pria bernama Stefan.
"Itu dia sama temen-temennya kali." Yuki berusaha berpikir positif.
"Samperin sih, dia nggak terima kita jalan kali makanya ngikutin sampe sini." Adipati berasumsi lagi.
"Enggak kok, dia nggak tau gue ke mana. Lagian nggak enak juga kalo gue samperin, malah jadi ganggu." lanjut Yuki berusaha mengendalikan perasaannya.
Adipati menoleh dan melepaskan rangkulannya, ia menatap Yuki sebentar, ia menyadari perubahan raut wajah Yuki yang kini agak muram setelah melihat Stefan.
"Stefan kan playboy, Yuk." celetuk Adipati lagi.
Yuki menghela nafasnya, "ya, mungkin." balas Yuki mulai ragu dengan perasaan dan pemikiran positifnya.
"Itu cewek-ceweknya kekinian banget bajunya ckck, rambutnya apalagi." Adipati berkomentar lagi sembari mengamati penampilan Salsha, Cassie dan Steffi.
Ketiga gadis itu tampak modis dan berkelas dengan gayanya masing-masing, ditambah warna rambut Salsha dan Steffi yang diwarnai kecoklatan, ketiganya bisa disebut gadis kekinian.
Yuki terdiam, ia tiba-tiba merasa minder dengan penampilannya yang hanya mengenakan atasan kemeja kotak-kotak dengan bawahan jeans panjang di atas mata kaki dan mengenakan alas sepatu conversenya.
"Hem Di, gue ke stand makanan bentar ya, mau beli sesuatu." pamit Yuki dengan senyuman setenang mungkin.
"Lo gpp kan?" tanya Adipati khawatir.
"Gpp. Lo kayak baru kenal gue aja." Yuki berusaha bersikap semanis mungkin.
"Oke deh." Adipati mengiyakan saja, mungkin Yuki butuh waktu sendirian.

ASISTEN DOSENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang