"Mas."
"Apa sayang?"
"Kita jadi jalan-jalan kan?"
Yang ditanya, menoleh ke arah sang penanya yang sudah berdiri di dekatnya dengan sorot mata penuh harap. Yang ditatap seperti itu, tentu saja tidak bisa menolak.
"Iya sayang, jadi. Sekalian makan malam di sana aja ya. Biar mas enggak usah masak."
Mendapat anggukan penuh semangat dari pasangannya, membuat senyumnya terukir sempurna. Menampilkan dekik di ujung bibirnya, yang menjadi tempat paling disukai sang pujaan hati kalau sedang ingin menciumnya.
"Aku ganti baju dulu ya. Mas enggak ganti baju? Kalau mau, nanti disiapin."
"Boleh, sekalian mandi. Enggak mau nemenin mas, dek?"
Yang ditanya justru mendapat lemparan handuk dari orang tercintanya, membuahkan tawa yang cukup kencang dari sang korban.
"Enggak bakal jadi mandi itu mah! Dah sana mandi! Dasar mas Jungsoo mesum!"
Masih dengan tawa yang belum juga berhenti, yang dipanggil Jungsoo pergi ke kamar mandi seraya menyampirkan handuk tersebut ke pundaknya.
"Ayo dek ikut, biar bisa ena-ena!"
"MAS JUNGSOO!"
.
.
.
.
Setelah mereka berdua selesai bersiap-siap, Heechul, yang dipanggil "dek" oleh Jungsoo, dan tentu saja bersama Jungsoonya sendiri, berjalan beriringan menuju garasi rumah mereka. Di tangan Jungsoo sudah ada kunci kendaraan yang akan dipakai mereka. Sayangnya, Heechul masih tidak tahu mereka akan naik apa.
"Kita naik mobil, mas?"
"Enggak, motoran aja ya. Biar adek bisa ada alesan peluk mas."
"Idih, bilang aja sendirinya mau dipeluk."
"Loh emang iya."
Tidak adanya penolakan dari pernyataannya yang sebelumnya, membuat pipi Heechul merona. Penghuni hatinya itu memang lebih suka blak-blakan tentang keinginannya akan sentuhan fisik, yang kadang masih membuatnya malu sendiri.
"Nih dipake helmnya. Jaketnya juga jangan lupa."
Mengangguk patuh, Heechul menerima helm yang diberikan Jungsoo, sebelum berlari kecil kembali masuk ke dalam rumah.
Mengambil jaket miliknya dan kekasihnya, yang dia yakini belum diambil pemiliknya tadi, Heechul kembali ke garasi rumah mereka. Mendapati pasangannya sedang memanaskan motor."Jaketnya, mas."
"Makasih, sayang."
Setelah selesai dan mereka siap untuk pergi, Jungsoo mulai melajukan motornya membelah jalanan yang hiruk-pikuk kendaraan. Pilihan yang tepat mereka memilih naik motor, karena jalanan ternyata cukup padat.
Tidak ada yang memulai pembicaraan. Jungsoo fokus dengan jalanan, sedangkan Heechul fokus berpegangan garis miring memeluk Jungsoo. Seraya merasakan otot sixpack yang bisa dia raba sedikit-sedikit sekarang ini.
"Jari-jarimu nakal sekali. Jangan coba-coba ya, Heechul," sahut Jungsoo tiba-tiba saat mereka berhenti di lampu merah.
"Hehe."
"Kalau masih kamu lakukan, kita enggak akan sampai ke pasar malam. Justru belok ke hotel nanti."
Sebenarnya Heechul tidak masalah, sungguh. Tapi makanan dan jajanan yang sudah terbayang-bayang di otaknya sejak di rumah tadi, cukup membuatnya membulatkan tekad untuk tidak berpindah haluan.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You [Teukchul Fanfic]
FanfictionTeukchul stories with a lot of different genres (perhaps 😆). Cerita ini hanya fiksi semata. Penggunaan nama seseorang sebagai tokoh hanya untuk keperluan cerita.