London Bridge is Falling Down

184 15 13
                                    

Warning : major character death, graphic violences.

"Sialan! Gara-gara menuruti bocah satu itu aku jadi lupa waktu!" gerutu pria cantik bernama Heechul, seraya berjalan pulang menuju rumahnya.

"Mana sedang ramai pembunuhan berantai itu lagi!" Heechul merinding sendiri saat teringat berita yang ditontonnya di televisi pagi tadi. Dirinya melirik jam tangan digital yang melingkar di pergelangan tangannya, yang menunjukkan pukul 00.15. Bulu kuduknya semakin berdiri, ditambah suasana malam hari yang memang dingin.

"Lebih baik tadi aku terima saja tawaran bocah itu untuk menginap."

Dia memang ditawari menginap oleh Kyuhyun, temannya yang dia panggil bocah. Tapi dia menolak dengan alasan takut mengganggu dan esok paginya dia perlu bersiap untuk kelas pagi.
Heechul ialah seorang mahasiswa tingkat dua jurusan desain, sedangkan temannya, Kyuhyun, mahasiswa tingkat satu jurusan matematika. Mereka dekat karena satu sekolah menengah, walaupun berbeda tingkat.

Saat berniat untuk berbelok ke arah gang sempit yang biasa dia lewati untuk memotong jalan, dirinya tertegun. Jalan tersebut gelap, sangat mengundang penjahat melakukan aksinya.

Tapi, jalan yang lain akan memutar jauh, batinnya.

Sempat bimbang akan memilih jalan yang mana, Heechul akhirnya memutuskan untuk memotong jalan saja.

Nanti akan tambah lama sampai di rumah.

Menetralkan detak jantungnya yang tiba-tiba berdebar, dirinya mengatur napas sebelum memasuki mulut gang. Melangkahkan kakinya setelah lebih tenang, Heechul berjalan cepat agar dia tidak berlama-lama ada di gang sempit itu.

"Akhirnya!"

Heechul berseru agak keras saat tiba di mulut gang. Dengan langkah ringan, dirinya berniat untuk berbelok dan melanjutkan perjalanannya.

Namun ia kembali berhenti saat sayup-sayup dia mendengar seseorang bersenandung lagu yang tidak terlalu jelas.
Memang dasar rasa ingin tahu adalah kodrat manusia, Heechul berusaha mencari tahu darimana suara tersebut berasal. Kakinya melangkah maju mendekati gang sempit lainnya yang seingat dia adalah jalan buntu.

Berdiri di mulut gang tersebut, sebagian dirinya berkata untuk melanjutkan saja perjalanan pulang. Namun, dirinya yang lain tetap merasa ingin tahu.
Melangkah memasuki jalan sempit tersebut, Heechul tidak bisa melihat apa pun dengan jelas karena penerangan yang minim dan sinar bulan purnama tertutup awan.

Semakin mendekati ujung gang, dirinya mulai merasa familiar dengan lagu yang disenandungkan seseorang di ujung sana. Otaknya mencoba mencari ingatan akan judul lagu tersebut yang terlupakan olehnya.

Sayangnya, dirinya terlambat untuk menyadari semuanya saat dia mendengar lagu anak-anak yang terasa horor sekarang ini.

"London bridge is falling down. Falling down, falling down. London bridge is falling down, my fair lady."

"Astaga!"

Seruannya yang cukup keras di gang sempit itu, membuat seseorang yang dicurigai Heechul sebagai pembunuh berantai, membalikkan badannya. Seiring dengan bulan yang kembali muncul dari balik awan, Heechul bisa melihat dengan lebih jelas sosok berbaju serba hitam itu yang ternyata tengah memegang pisau berlumuran darah. Sayangnya wajahnya tidak jelas terlihat karena dia memakai masker dan topi berwarna hitam juga.

Heechul tahu, dirinya harus pergi dari tempat itu secepat mungkin, atau melaporkan apa yang dilihatnya pada pihak berwajib. Namun, seluruh tubuhnya kaku, tidak bisa digerakkan. Bahkan hanya untuk sekadar mengambil ponsel di sakunya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

With You [Teukchul Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang