AT

1.9K 187 6
                                    

Saat triple dan pawat keluar dari tuangan CEO semua mata karyawan memandang pawat dengan tatapan tidak suka karena pawat sangat lengket dengan anak anak CEO  di tambah lagi dengan metawin yang bergelayut manja di lengan kekar pawat sebenarnya pawat tidak ingin metawin terlalu dekat dengannya di kantor tapi metawin tidak pernah mengerti dengan perkataan pawat ujung ujungnya metawin akan merajuk pada pawat dan itu hal yang paling pawat takuti di ambekin adek tersayang nya itu jadi pawat hanya pasrah dengan gosipan di kantor daddynya itu jika meta ikut dengan nya

" meta jangan gelendotin abang terus kasian abang di omongin orang orang " ucap love yang sudah jengah melihat tingkah si bungsu namun si bungsu tidak mendengarkan nya

" hiks abang hiks " meta tiba tiba jongkok dan menangis semua orang panik terutama pawat karena si manja menangis pawat pun menyama tinggikan tubuhnya dengan meta lalu mengusap kepala meta

" kenapa adek kok nangis " tanya padat dengan nada lembut meta pun mengongak kan pandangan nya pada pawat

" hiks adek capek pengen gendong tapu abang gak mau hiks abang jahat hiks " ucap meta sambil terisak sedangkan kakak kakak nya menjengahkan pandangan nya pada si bungsu awal nya mereka khawatir tapi setelah mendengar jawaban si bungsu mereka hanya menatap datar

" astaga adek abang kira kenapa napa kalau pengen gendong kenapa gak bilang aja sih bikin abang cemas aja " ucap pawat lalu merentangkan tanganya dan meta pun menyambut tangan pawat meta berada dalam gendongan pawat ala koala

" stopppp abang.. " tiba tiba ucap meta

" kenapa dek " tanya pawat

" tunggu bentar ini ada kaca besar adek pengen foto dulu " ucap meta pawat pun menghela nafasnya

" tunggu bentar ini ada kaca besar adek pengen foto dulu " ucap meta pawat pun menghela nafasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" udah belum sih dek teteh capek nih " kesal prim

" tau nih si adek banyak mau nya " timpal love

" kakak sama teteh solimi adek ya " ucap meta sambil menunjuk love dan prim dengan tatapan menyelidik

" iishh udah jangan berantem... Adek udah kan sekarang kita kerungan abang " pawat pun menjadi penengah di saat triple bertengkar

Saat memasuki ruangan nya semua orang menatap tak suka kearah pawat seperti biasa karena memang biasanya setelah makan siang triple akan ikut dengan pawat

" maaf atas keterlambatan nya " ucap pawat kepada rekan nya sedikit menunduk lalu pawat duduk di kursinya sambil memangku meta

" adek turun dulu ya abang mau kerja " bujuk pawat pada meta namun meta terus menggelengkan kepalanya

" adek turun dulu ya abang mau kerja " bujuk pawat pada meta namun meta terus menggelengkan kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
F5 ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang