Beberapa hari setelah munculnya Salma secara tiba-tiba membuat Lyra lebih posesif pada kekasihnya. Gadis itu benar-benar ingin menyingkirkan Salma dari kehidupan Pradit untuk selamanya.
Lyra bukan tipe perempuan pengalah yang akan membiarkan kekasihnya didekati oleh perempuan lain. Dan jangan pernah berharap itu akan terjadi.
Tatapan tajam yang selalu ia berikan kepada Salma saat keduanya bertemu membuat Salma gelisah. Gadis cantik itu sangat terganggu dengan tatapan tajam Lyra dan membuatnya tidak nyaman ketika berdekatan.
"Lo jangan coba-coba deketin cowok gue!" ujar Lyra menggertak ketika kedua gadis itu tidak sengaja berpapasan di kelas.
"Gue bukan Kak Fadia yang akan diem aja liat lo sama Kak Fandi jalan. Sekali lagi lo deketin Pradit gue nggak akan segan ngelakuin hal yang seharusnya nggak gue lakuin ke lo."
Wajah Salma jadi memerah. Gertakan Lyra membuatnya marah sekaligus takut. Tangan Salma mengepal kuat dan rahangnya mengeras.
Salma meneguk ludah, lalu memberanikan diri membalas tatapan Lyra. "Gue nggak takut sama lo, jadi nggak usah sok ngancem gue!" balas Salma.
Lyra terkekeh sinis, "gue nggak ngancem," ujarnya dengan senyum yang mengintimidasi. Gadis itu lalu mendekatkan diri dan berbicara tepat di telinga Salma, "gue cuma ngasih peringatan ke lo," lanjutnya kembali dengan senyum kemenangan kali ini.
***
Suara dentuman musik terdengar sangat keras dengan lampu warna-warni yang menyilaukan mata di rumah salah satu teman Salma. Salma datang ke acara ulang tahun temannya dengan menggunakan tube dress berwarna navy.
Salma terlihat semakin cantik dan seksi dengan pakaian itu karena menampilkan bahunya yang mulus. Banyak pasang mata yang menatapnya tak membuatnya risih. Gadis itu justru semakin percaua diri dengan kecantikannya.
Salma mengedarkan pandangannya mencari tuan rumah untuk mengucapkan selamat padanya.
"Happy birthday, kak!" ucap Salma memeluk gadis cantik itu singkat dan memberikan hadiah yang ia bawa.
"Thank you, babe!"
Salma memanggilnya kakak karena memang temannya ini 5 tahun lebih tua darinya. Mereka bertemu disuatu tempat yang tidak seharusnya Salma kunjungi di umurnya yang masih 16 tahun ini.
Pergaulan yang cukup bebas bagi Salma adalah hal biasa. Karena sejujurnya Salma tidak memiliki teman sebaya yang dekat dengannya sehingga gadis itu memilih bergaul di tempat yang tidak seharusnya.
"Lo dateng sendiri?"
Salma mengedikkan bahu, "seperti yang lo liat," jawabnya tak acuh.
"Tenang aja, malem ini lo bisa cari mangsa sebanyak yang lo mau," ujar gadis itu sambil mengedipkan sebelah matanya pada Salma.
Salma terkekeh kecil, "lo memang paling tau apa yang gue mau."
"Gue mau ketemu temen-temen yang lain dulu. Have fun for to night!"
***
"Ih, apaan sih!? Bikin uring-uringan gue aja deh lo komodo!" gerutu Lyra melempar ponselnya kesal.
"Gue tuh nggak mau marah sama lo, tapi itu ular satu nggak mau pergi!"
Lyra terus menggerutu sendiri di kamarnya sambil menendang kakinya ke udara. Gadis itu misuh-misuh tak jelas sejak Pradit mengiriminya pesan. Lyra terus saja teringat kejadian beberapa hari lalu saat Pradit bertemu dengan mantan pacarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melangkah Tanpamu
Teen Fiction(Spin off Ketika Senja Menuju Fajar) Kesendirian. Mungkin bagi sebagian orang adalah hal yang menyedihkan. Tetapi, bagi sebagian orang lainnya adalah ketenangan. *** Pradit tersenyum lembut. Tangannya mengangkat dagu Lyra. Lyra berusaha membalas tat...