CHAPTER 3

150 18 1
                                    

Sudah beberapa hari setelah kejadian tersebut. Tak terasa ternyata mereka semua akan menghadapi ujian akhir. Disinilah mereka, di perpustakaan dan termasuk keempat pria tampan yang menjadi primadona. Bukan untuk mencari ilmu melainkan melihat dua gadis yang sedang memahami materi untuk ujian akhir mereka.

" Apa kita akan terus berada disini tanpa melakukan apapun? "
Celetukan Sungjae membuat keempat orang tersebut menengok ke arahnya.

"Kau bisa membaca buku"
"Tapi kau kan tau aku tidak suka membaca buku"
Sungjae cemberut. Jimin hanya memutar bola matanya.

"Taeyong~aa kenapa kau hanya diam saja. Apa kau ada masalah? "

Taeyong memasang wajah berpikirnya. Sedangkan yang lain kebingungan dengan raut wajah Taeyong.

" Aku melihat hyera bersama seorang pria. Tapi wajahnya tidak terlihat."
Taehyung menengok ke arah Taeyong.

"Benarkah apakah itu kekasihnya? "
"Entahlah tapi sepertinya Hyera tidak menyukai pria tersebut"
Mendengar jawaban Taeyong Taehyung tersenyum ternyata pria tersebut bukan kekasihnya Hyera.

"Aku baru ingat. Kalau nanti kalian lulus aku pasti akan sendirian "
"Wahh.. Adik kecil kita menangis kita"
Sungjae menggoda jungkook hingga sang empu cemberut.

"Jungkook~aa tenang saja walaupun kita berempat nanti lulus kitakan tetap akan bertemu. Kau lupa Taehyung harus memantau pujaan hatinya."

Yang lain tertawa mendengar celetukan Jimin, sampai murid lain menegur mereka untuk diam. Mereka bahkan sudah lupa kalau mereka sedang di perpustakaan. Melihat orang yang dipantau bangkit dari duduknya Taehyung pun ikut bangkit dan mengikuti Hyera dan Seoyun dari jauh.
Namun Taehyung tidak bisa mengikuti mereka lagi lantaran bell sekolah yang sudah berbunyi.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Ujian mereka sudah selesai sekarang mereka hanya sedang menunggu hasilnya dan pengambilan rapot. Hari ini sudah dua minggu dari Hyera menyelamatkan Sooyoung. Pihak sekolah sudah menemukan titik terang. Kepada sekolah meminta Taehyung dan keempat temannya untuk ke ruang konseling. Disana terdapat kepala sekolah dan guru konseling. Kepala sekolah meminta mereka untuk duduk di sofa yang tersedia.

"Sebelumnya maaf sudah menggangu waktu kalian. Kalian sudah mengetahui tentang apa yang terjadi pada Sooyoung?"
"Benar saem, kami sudah mengetahuinya."
Taehyung menjawab sebagai perwakilan teman-temannya.

"Sooyoung sudah bercerita dengan saya, salah satu dari kalian adalah pelakunya."
Perkataan kepala sekolah tersebut membuat kelima pria tersebut saling menatap satu sama lain.

"Nak Sooyoung, bisa kamu beritau kami siapa yang menjadi pelakunya?"
Sooyoung ragu tetapi melihat kepala sekolah dan guru konseling yang menunggu jawabannya ia akhirnya mencoba untuk menguatkan diri.

"Sungjae"
Nama yang disebutkan Sooyoung mampu membuat keempat teman Sungjae terkejut.

"Baiklah, Terima kasih untuk Sooyoung yang sudah memberikan jawaban. Sungjae dan Sooyoung tolong kalian bicara pada orang tua kalian untuk besok bisa hadir untuk menyelesaikan masalah ini."
"Baik saem"

Setelah menyelesaikan pembicaraan, mereka berlima keluar dari ruang konseling. Ke empat pria tersebut menatap ke ke satu orang yang sama. Sungjae yang merasa di tatap pun mau tidak mau ia harus menjelaskan.

"Aku melakukan itu memang tidak sengaja, tapi saat melihat kekasih Sooyoung merebut kekasihku saat kita berteman dulu rasa dendamku melonjak dan ingin membuat dia merasa apa yang aku rasakan saat kekasihnya di rebut. Tetapi ternyata itu tidak berpengaruh itu yang membuatku terus melampiaskan ke Sooyoung."

Dark Side [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang