Rencana yang di percepat

420 39 22
                                    

Hay ketemu lagi dengan Kitsu!
Semoga kalian suka dan

Selamat Membaca!

.

.

.

"Menurut mu,apa cara yang terbaik untuk melupakan seseorang?"

Sang penanya menatap pada narasumber itu,manik nya tampak penuh penasaran. Sedangkan sang narasumber itu tak langsung menjawab.

Ia melirik sejenak,lalu menghembuskan nafasnya pelan. "Jangan mencoba melupakan seseorang itu dengan sengaja"

"Lalu? Harus bagaimana?"sang penanya kembali bertanya agak nya belum puas dengan jawaban sang narasumber.

"Biarkan saja,biar waktu yang perlahan-lahan membantu" ia terdiam sejenak lalu menoleh kearah sang penanya. "Itu yang harus di lakukan oleh orang pada umumnya, tetapi untuk orang yang memiliki perasaan abadi...mungkin dengan cara..."

"Membuat sang pemilik abadi itu menyimpan kebencian yang amat terdalam"lanjut nya seraya tersenyum.

"Ohh!"seru sang penanya seolah paham maksud sang narasumber."Kebencian terhadap seseorang itu?"lanjutnya.

Sang narasumber menggeleng kan kepala nya."Bukan. Kebencian terhadap diri nya sendiri. Membuat nya paham,bahwa sejak awal diri nya lah yang bersalah. Bahwa diri nya penyebab,akar dari segala masalah yang terjadi dalam kehidupan nya!"ungkap sang narasumber.

Sang penanya menampilkan raut wajah bingung,tak paham maksud ucapan sang narasumber.

Dengan perlahan-lahan,ia mencoba memahami ucapan sang narasumber dari awal hingga akhir.

Lalu tiba tiba satu kesimpulan muncul di dalam kepala nya.

"Ahh,maksud mu... Karena pemilik perasaan abadi itu tak mungkin membenci seseorang itu, maka sebagai ganti nya membuat sang pemilik abadi membenci diri nya sendiri adalah cara untuk melupakan seseorang itu?"

Sang narasumber tersenyum penuh arti,lalu berkata" Iya! Melupakan seseorang pada dasar nya tak bisa di lakukan dengan sengaja... butuh waktu yang cukup lama. Namun jika kau ingin melupakan seseorang dengan cepat tanpa harus mengorbankan diri... Coba lah benci diri mu sendiri, anggaplah kau adalah akar masalah yang terjadi pada kehidupan mu,lalu dengan rasa  benci,sakit hati dan penyesalan...

Buatlah diri mu yang baru."

.

.

.

"Ah, mengubah kepribadian ya?"gumam pria bersurai merah itu,masih setia menatap dua pria lain nya yang kini masih berpelukan di tengah tengah kerumunan.

"Atau manusia baru?"lanjut nya sibuk berpikir,lalu tersenyum tipis.

"Benar... Terlahir sebagai manusia baru..."

.

.

.

"Jaa, bagaimana kita makan di tempat lain?"tanya Sai setelah memastikan Naruto telah berhenti menangis.

"Hahaha,yeah kita tak boleh merusak momen ini dengan sikap ku"sahut Naruto seraya mengusap kedua mata nya.

Sai tersenyum tipis,membantu Naruto merapikan Surai pirang pudar nya yang sedikit acak-acakan.

"Benar...kau harus bahagia atas kesembuhan mu,kita harus membuat pesta!"celetuk Sai, mendengar itu Naruto tersenyum lebar.

Give It Back To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang