Sebuah Fakta

926 81 17
                                    

Selamat Membaca
.

.

.

.

10 menit kemudian.

Seorang pria terlihat berjalan sendirian mendekati Naruto yang tengah duduk dekat lampu jalanan.

Pria itu memakai kemeja hitam dengan celana panjang berwarna biru gelap.

"Maaf jika aku terlambat, Naruto..."ujar nya.

Naruto tak menyahut, ia hanya melirik sambil bangkit berdiri.

'Maafkan aku, Gaara...'

DUAGH

Naruto menonjok pipi kanan juugo, hingga membuat nya jatuh terduduk.

Juugo tak membalas, ia hanya diam dan terus menatap Naruto yang tampak sedang menahan emosi nya.

Juugo tau, pasti hal ini akan terjadi. Oleh karena itu ia telah menyiapkan diri. Namun ia tak menyangka kekuatan Naruto cukup besar hingga membuat nya terjatuh seperti itu.

Ia bangkit berdiri,sedangkan Naruto memejamkan kedua mata menghirup udara sebanyak banyak nya.

Hening beberapa saat.

"Maaf"lirih juugo tiba tiba perasaan bersalah menyelimuti nya.

Kedua kelopak mata Naruto perlahan lahan terbuka. Manik yang awal nya penuh kebencian itu hilang tergantikan dengan manik kosong tanpa kehidupan.

Rasa bersalah juugo meningkat.

"Tak apa..."sahut Naruto dengan suara rendah lalu kembali menduduki diri di tempat semula.

"Maaf telah memukul mu"ucap Naruto setelah menduduki diri nya dan mencari posisi yang nyaman.

Juugo tak ikut duduk, ia masih berdiri dengan tangan kiri terangkat menyentuh pipi nya.

Tiba tiba ia merasakan sesuatu keluar dari sudut bibir nya, ia mengusap lalu menemukan cairan kental berwarna merah.

"Ah, darah.. " lirih nya cukup kaget, Naruto mendengar hal itu hanya membuang wajah nya kesamping.

"Hm, tak masalah. Ini juga salah ku..."ujar Juugo setelah selesai membersihkan sudut bibir nya.

Suasana kembali hening.

"Sebenarnya aku meminta bertemu mu di sini karena suatu hal..."celetuk Naruto pandangan nya lurus kedepan melihat jalanan.

Juugo tak berkata hanya menoleh kearah Naruto.

"Sejujurnya aku... Sangat marah, sedih dan lega secara bersamaan ketika mengetahui bahwa orang itu adalah kau..."

Juugo menunduk.

"Kau teman ku...yang ternyata menjalin sesuatu hubungan dengan kekasih ku. Kau tak berkata jujur pada ku..."lanjut Naruto.

Give It Back To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang