Rencana Gaara

726 77 17
                                    

Hay!!!

Chapter kali ini, agak membingungkan...
Ada sedikit pembahasan dengan ilmu medis atau apalah itu... :)

Kitsu cuma mau ngasih tau, kitsu belajar dari Google, jadi jika ada kesalahan dalam penjelasan ataupun pembahasan nya... Tolong maklum ya! ^^

.

.

.

Selamat Membaca

.

.

.


"Kenapa perasaan ku tiba tiba tidak enak seperti ini?"

Pemuda berkulit putih itu menatap telapak tangan nya, kemudian melirik kearah buket bunga di dekat meja belajar nya.

"Naruto?"

Ya, pemuda itu adalah Sasuke.

Memiliki nama lengkap Uchiha Sasuke, seorang yang berusia 21 tahun yang barusan ini berstatus single–ah,atau tidak?

Ia kembali menatap telapak tangan nya, sekilas ingatan tentang masa SMA, saat ia kelas tiga muncul dalam benak nya.

Suatu peristiwa yang mengerikan terjadi, dimana ia hampir saja kehilangan lengan kiri nya akibat suatu kecelakaan.

Kecelakaan yang mampu membuat Juugo yang pendiam, berteriak panik. Naruto yang aktif, seketika membatu.

Sasuke menggelengkan kepala nya, berniat menghilangkan peristiwa tersebut dari kepala nya. Namun rasa sesak masih setia di dalam dada nya.

Kira kira apa yang terjadi?

Apakah ini efek dari keputusan nya yang mengakhiri hubungan nya dengan Naruto? Tidak tidak! Sasuke kembali menggeleng.

Perasaan sesak dan keraguan itu telah lenyap.

Dan kini rasa sesak ini berbeda, lebih sakit seolah olah paru paru nya tak berfungsi seperti biasa.

Rasa sesak yang mampu membuat nya kehilangan nyawa.

Tapi kenapa?

Tiba tiba nama mantan nya itu terucap tanpa sadar oleh nya?

"Naruto..."gumam Sasuke.

Sasuke memejamkan kedua mata nya, dan kembali tanpa sadar memanggil nama Naruto berulang ulang kali.


***



Seorang wanita paru baya berwajah cantik itu, tengah menatap khawatir kearah putri nya yang sedang berdiri di depan pintu ruangan sang ayah.

Sang putri berjalan bolak balik, dengan raut wajah panik sesekali mengusap wajah nya tanpa berpikir jika hal tersebut dapat membuat wajah nya lecet.

Sang ibu tersenyum, memanggil gadis itu dan meminta untuk duduk di samping nya.

"Hey,sudah jangan menangis..."lirih sang ibu mengusap pelan air mata yang terus mengalir di wajah anak nya itu.

Give It Back To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang