Kembali lagi ygy🤬🤓
—HAPPY READING —
••••
"Yaudah Jeje pamit ya. Bye kucil!!" Seru Jeje lalu berjalan ke rumahnya."Nanti langsung bobo inget!" Peringkat Al.
"IYAAA!"
Setelah mendengar jawaban Jeje, Al langsung memarkirkan motornya di halaman rumah.
Di sisi lain Jeje menuruti yang di katakan Al untuk langsung tidur. Tetapi ketika dia ingin menyelimuti tubuh nya handphone miliknya bergetar menandakan ada yang menelfon nya.
"Hallo cil?" Ucapnya di seberang.
"AAAA HALLO!" Jawab Jeje.
"Jeje, Bian di sini kesepiann, kamu temenin aku ya, sebentar doang kok. Boleh ya? Di sana malem kan? Yaudah kamu langsung tidur aja."
Yaa! yang menelfon ialah Bian. Masih ingat?? Ada di chapter 13 ya!
"Emang Bian lagi dimana nih?" Tanyanya.
"Bian mau keluar beli mam kucing, kalo belinya nantian keburu malam. Jawab Bian.
BIAN RAFAIZAN, biasa dipanggil Bian. Sekarang dia menempuh pendidikan nya (kuliah) di negeri kincir angin yaitu Belanda. Makanya mereka bertelepon untuk mengabarkan satu sama lain.
"Jeje temenin dengan lapang dada nih udah sana," Jawabnya.
"Makasih ya cil."
"Yoi!"
Di seberang Bian yang sudah nyampe di minimarket nya ternyata melihat mainan Frozen kesukaan Jeje. Dia pun langsung menanyakan nya kepada Jeje.
"Je, Bian nemuin mainan Frozen kesukaan kamu tau, mau ga kalo aku beliin? Takutnya nanti aku udah beli kamu ga suka jadi aku nanya kamu dulu deh, mau ga??" Tanyanya.
Ternyata tidak ada sahutan dari Jeje kemudian Bian malah mendengar denguran bahwa Jeje telah tertidur.
Sudah tahu Jeje tertidur tapi masih saja Bian menanyakan banyak hal kepada Jeje sampai Bian sendiri tiba di apartemennya kembali.
🍅🍅🍅
Pagi yang suram bagi Jeje ketika melihat jam kamarnya sudah menunjukkan jam 07.00 karena dia lupa bahwa sekarang hari Senin. Dia mulai bergegas mandi tapi tidak mandi 😇 hanya cuci muka dan gosok gigi. Setelah memakai pakaiannya dia langsung turun dan bersalaman kepada bunda nya yang sedang menata makanan di meja makan.
"HEH PERAWAN SARAPAN DULU!" Teriak bunda Sarah.
"TELAT BUN NANTI AJA." Jawab Jeje lalu mengambil motornya di garasi dan menaiki nya.
Pas dia keluar rumah dan berjalan menggunakan motornya dia sempat melihat kucil sedang menyiram tanaman di halaman dengan santai tanpa memikirkan jam sekolah.
Tak ambil pusing Jeje tidak mempedulikannya dan mulai berjalan kembali dengan motor Vespa Matic kesayangannya yang berwarna putih tersebut.
Setelah menempuh perjalanan dari rumahnya, sekarang dia sudah di depan gerbang sekolah nya.
Tapi anehnya gerbangnya masih terbuka lebar bukan seharusnya sudah tertutup. Kan, sudah jam 7 lebih. Saat sedang memikirkan hal tersebut tiba-tiba Raya datang lalu menepuk pundak Jeje pelan.
"Yuk masuk ngapain masih di luar?" Tanyanya.
"Eh ya (raYa), kok gerbangnya masih di buka lebar? Kan harusnya udah tutup. Ini gimana sih dari tadi gue pusing sendiri mikirnya," ucapnya kesal sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret My Kartun [REVISI]
Teen FictionTv yang diam tidak bernyala akan berubah drastis jika yang menempati ialah dua bocah tengil yang tidak mau mengalah satu sama lain untuk menonton kartun kesukaannya sendiri. Karena, mereka memiliki kartun kesukaan yang berbeda. Kegiatan begitu juga...