Jika waktu bisa diputar kembali, ingin rasanya Jeffrey memilih menghilang dari dunia daripada harus merasakan pahitnya kehilangan. Jika seandainya waktu bisa diputar kembali, ingin rasanya Jeffrey memperlakukan orang yang dia sayangi dengan baik.
Rasanya asing saat Jeffrey menginjakkan kaki di tanah kelahirannya pagi itu. Terkesan tidak tahu diri karena setelah pergi bertahun tahun, dia kembali sebagai orang kaya raya yang kini tak tahu bagaimana cara menghabiskan hartanya. Ya, terkesan berlebihan, tapi itu benar. Jika dia masih ada, Jeffrey tak akan perlu segusar ini setiap kali menatap figura dirinya di depan rumah sakit elit sebagai salah satu dokter yang paling berpengaruh disana.
Ngomong ngomong, Taeyong dan Johnny sudah berjanji untuk menjemputnya di bandara Incheon pagi itu. Sementara Nana tak berhenti berdecak kagum menatap sekitarnya.
Inikah Seoul? Ternyata tanah kelahirannya ini benar benar diluar ekspetasinya. Nana sangat senang sekali.
Jeffrey kini keluar, bersama dengan penumpang penumpang lainnya dari pesawat yang sama. Tangan kanannya menggandeng Nana sementara tangan kirinya mendorong troli berisikan koper koper mereka dan beberapa tas miliknya. Jeffrey menatap sekeliling, senyumnya lantas merekah ketika menemukan sosok lelaki yang tengah berdiri sembari menenteng tasnya.
"Johnny!!!"
Yang dipanggil pun sontak mengangkat kepalanya dan menatap Jeffrey, matanya seketika terbuka lebar dan senyumnya seketika merekah sembari berlari menghampiri lelaki itu.
Jeffrey merentangkan tangannya, menyambut pelukan hangat dari Johnny yang beberapa centi lebih tinggi darinya.
"Long time no see you, my bro."
"Wellcome back, Mr. Jung." Jeffrey tersenyum sembari membalas pelukan Johnny tak kalah erat. Keduanya berpelukan cukup lama, saling melepas rindu yang sudah lama mereka tahan selama beberapa tahun terakhir ini.
"Kau pasti Nana, ya?" Tanya Johnny kini beralih pada Nana yang tampak kebingungan.
"Kenalkan, aku Johnny. You can call me uncle John." Johnny mengulurkan tangannya, mengajak anak itu berkenalan hingga pada akhirnya Nana menyambut uluran tangan itu dengan ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories Philosophy || Jung Jaehyun
Fanfiction[SEQUEL When this rain stops || NCT dream x 127] Ternyata... Kesempatan kedua itu benar benar ada, ya? "Dia mirip Jaemin..." "Tapi dia tak akan mati juga seperti Jaemin, kan?" "Aku bukan adikmu." "Jadi berhenti menyamakan aku dengannya." "Adikmu s...