Pembicaraan Jaehyun dengan Yuta beberapa jam yang lalu membuat Jaehyun duduk termenung saat ini sembari menatap figura Jaemin yang menghiasi sudut meja kerjanya.
Jaehyun tersenyum tipis.
"Banyak orang menyayangimu, apa kau tahu itu?""Kau tidak menyadarinya, ya?"
"Bahkan Yuta saja sampai trauma mengoperasi pasien. Aku pikir hanya aku saja yang gila disini..."
Jaehyun meraih figura itu dan mengusapnya pelan. Menelisik netra hazel itu lamat lamat. Jaehyun tak tahu apa yang ada dipikiran Yuta setelah Jaemin meninggal waktu itu. Dia hanya sibuk menata kembali pikirannya. Jaehyun tak sadar jika bukan hanya dia saja yang kehilangan disini. Pertemuan Yuta, dan yang lain dengan Jaemin tak begitu istimewa. Namun bagaimana bisa kepergian anak itu begitu membawa duka yang sangat mendalam untuk mereka?
Yuta bilang padanya jika Jaemin adalah pasien pertama yang gagal dia tangani. Bahkan dia takut sekali masuk ke dalam ruang operasi karena dulu Yuta lah yang harus memberikan netra hazel itu pada orang lain. Jika saja waktu bisa diputar kembali, dia tak ingin lalai sedikitpun ketika memantau kondisi Jaemin.
"Jaehyun. Apa yang kau sesali dari kematian Jaemin?"
Pertanyaan Yuta tadi sempat membuat Jaehyun terdiam dan kembali berpikir.
"Ada dua hal."
"Waktuku, dan darahku."
Coba saja Jaemin tak bodoh waktu itu, dan coba saja Jaehyun tak buta untuk tidak menyadari apa apa. Dua duanya sama sama salah. Dan meski Jaehyun sangat ingin memperbaikinya, rasanya mustahil karena raga Jaemin sudah ditelan bumi. Dia tak akan pernah lagi bisa memperlakukan anak itu dengan baik sebagaimana seharusnya.
"Waktuku dan darahku..."
"Seandainya bisa, aku benar benar ingin menukarnya, Jung Jaemin..."
"Appa, Nana tadi diminta saem untuk mendongeng. Lalu Nana menceritakan kisah Casper versi seram yang pernah Nana dengar di Mall. Satu kelas ketakutan dan berteriak. Bahkan saem juga sampai meminta Nana berhenti. Kenapa begitu, ya? Padahal menurut Nana tidak seseram itu..."
Jaehyun meneguk ludahnya kasar ketika mendengar cerita anak itu. Yang benar saja, Nana dengan cerita seperti itu dari Mall yang mana? Mana ada cerita Casper versi seram. Telinga anak ini selalu saja menangkap hal hal random.
"Menu makan siang di sekolah tadi apa?" Tanya Jaehyun mengalihkan pembicaraan.
"Sup lobak, nasi, lalu... Nugget? Lalu ada yogurt stroberi dan buah semangka." Jawab Nana.
"Nana menghabiskan makan siangnya, kan?"
"Semuanya kecuali yogurt."
"Hmm? Tapi kan Nana suka yogurt."
"Iya, kecuali yogurt stroberi. Rasanya membuat mual. Ewhh..."
Jaehyun tertawa pelan melihat reaksi anak itu saat mendeskripsikan yogurt stroberi yang tidak disukainya. Jaehyun dan Nana kini tengah makan malam di rumah. Nana sibuk menceritakan kehidupannya disekolah yang sebenarnya tidak begitu baik dalam hal berteman. Dan Jaehyun dengan senantiasa mendengarnya karena cerita anak itu begitu lucu dan sayang untuk dilewatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories Philosophy || Jung Jaehyun
Fiksi Penggemar[SEQUEL When this rain stops || NCT dream x 127] Ternyata... Kesempatan kedua itu benar benar ada, ya? "Dia mirip Jaemin..." "Tapi dia tak akan mati juga seperti Jaemin, kan?" "Aku bukan adikmu." "Jadi berhenti menyamakan aku dengannya." "Adikmu s...