Ada kala seseorang menyerah pada perjuangan tanpa membuahkan hasil
_vii elsa_Happy reading..
"Iya om,, asisten rumah tangga." ucap vilia lebih memperjelas bahwa propesi ibunya hanya sebatas pembantu orang, tidak jaya seperti propesi ayah marvin. Vilia tersenyum paksa, bagaimana pun ia adalah seorang tamu disini dan dirinya tidak boleh berlaku semena-mena.
"Oh,, tidak apa-apa, kalo ayah kamu masih kerja? apa propesinya?" tanya Farhan seakan-akan menganggap remeh. Tolong katakan pada papa Farhan apakah kalimat tanyanya layak seperti itu? bukankah itu tampak terlalu angkuh?.
Vilia dibuat tercekat kembali pada kenyataan yang ayahnya itu sudah tidak ada lagi.
"Ayah vilia udah gak ada pa! plis deh, gak usah ditanya-tanya lagi soal pekerjaan!" sela marvin dengan nada yang cukup tinggi dan menekan, ia benci dengan ayahnya ini yang tiba-tiba sekali mempertanyakan propesi. Marvin tau itu hanya semata-mata untuk merendahkan vilia.
Malam ini sungguh sial! ia jadi tidak enak hati dengan vilia. Oh astaga! bagaimana jika vilia malah membahas ini di lain hari, mereka pasti akan bertengkar lagi.
"Tenang Marvin,, papakan gak tau, makanya papa nanya." Farhan agak sedikit terkekeh. Sedangkan marvin langsung buang muka merasa malu mempunyai papa dengan sifat seperti itu, apalagi di depan sang kekasih. Mau tarok dimana muka marvin nanti.
Pria itu berdecih saat papanya tertawa, dikira ayah vilia meninggal gurauan. "Ya kan papa kira vilia dari keluarga terpandang, makanya papa tanya identitasnya, papa salah?"
Mina pun ikut tercengang dengan apa yang barusan ia dengar. Suaminya itu berubah 100%, mengatakan sesuatu yang dapat menyakiti gadis baik disebelahnya. Sama seperti marvin, Mina pun merasa kesal namun tidak berani ikut campur sebab melihat Marvin yang sudah kalang kabut di tempat.
Vilia menundukkan kepalanya kebawah, sudah terdiam seribu bahasa. Ingin rasanya hilang saja dari bumi ini. Ia sangat malu sebab telah ikut bergabung dengan keluarga ini, vilia sadar mereka tak sederajat dengannya, tak setara, tak selevel, tidak sekufu atau apalah itu namanya.
Seberusaha mungkin ia menyamankan posisinya lagi dan memaklumi setiap kata-kata ayah marvin, namun hatinya tetap saja pedih. Ia meremas tangannya yang sejak tadi mulai memerah, bisakah ia pulang sekarang.
Dengan segera dirinya bangkit dari kursi, membuat semua kepala mendongak "ee,, Tante aku mau ke toilet dulu,," ujarnya setelah menjadi pusat perhatian.
"T-tau tempatnya Vi?" tanya Mina lembut, vilia menggeleng masih dengan kepala tertunduk "sini ikut tante," balas Mina finalnya. Sebenarnya Mina pun merasakan tidak nyaman dengan acara makan bersama ini, lebih baik tidak diadakan kalau begini.
KAMU SEDANG MEMBACA
GONE-side story'of Me Vii Elsa.zwj
Teen FictionVilia... Apa kamu ingat kisah melegenda Romeo dan Juliet? aku sedih ternyata kisah awal kita tidak bermula seperti itu. Dan apa kamu tau sebuah kisah cinta dari Marrie dan Pierre Curie? aku sedih ternyata cerita akhir kita tidak juga bertahan sepert...