03.Birthday Party

125 33 14
                                    

Bisakah ku minta kau mencintaiku sama seperti dirinya.
__tantanilar__

Happy reading..

Flashback two weeks ago

Lelaki itu memasuki sebuah bangunan yang berdiri tepat di seberang jalan. Ia tak sengaja melihatnya saat iseng-iseng berjalan santai menenangkan pikirannya yang kacau di tengah ramainya ibu kota.

Marvin jarang sekali memasuki bangunan toko bunga ini, bahkan ini kali pertama ia kesana. Biasannya ia akan membeli ke toko yang lebih dekat dengan makam ibunya.

Namun kali ini hatinya tersirat membeli bunga ditempat ini karena desain luar toko ini benar-benar unik.

Sebelum masuk ia sempat melihat tulisan "OPEN" diluar pintu pertanda bahwa toko ini buka untuk setiap pelanggan.

Alih-alih itu semua, marvin mengitari apa-apa disekelilingnya. Ada pelanggan yang baru keluar, ada yang yang baru masuk dan banyak sekali bunga-bunga tersusun rapi di rak-rak dalam toko.

Bau-bau harum dari bunga tersebut menyeruak hingga memasuki Indra penciumannya, segar sekali.

menarik napas sejenak membiarkan udara segar menenangkan pikirannya.

"Selamat siang, pak! ada yang bisa kami bantu?" ujar gadis yang tiba-tiba muncul dibelakangnya. Gadis itu menyapa dengan suara lembut nan sopan, namun kenapa harus pak?

Marvin berbalik dan mendapati gadis memakai switer putih berdiri tengah tersenyum manis kearahnya.

Anehnya ia menjadi kikuk membalas tatapan dari gadis itu. Benar-benar merasa takjub! mata gadis itu sangat indah, wajahnya begitu cantik. Haruskah ia tanya nama gadis itu? atau username ig kalo boleh. Sial!! jiwa buaya Marvin kini meronta.

Lelaki itu mengerjap sekali. sadar dari lamunannya ia mengedar pandangan ke bunga-bunga terdekat guna menutupi rasa takjubnya.

"Ee-- bunga krisan! g-gue cari bunga Krisan, ada?" ujarnya sedikit gugup. Mendengar pernyataan salah satu pelanggan nya ini, vilia ber"oh" kecil mengalihkan pandangan mencari-cari objek yang diminta lelaki itu.

"Oh itu dia! tunggu disini tuan, saya bawakan bunganya."

Iya, sekarang tuan, tadi pak nanti apa lagi? batinnya.

Vilia meninggalkan marvin yang kaku seperti sebelumnya. Sepeninggalan gadis itu marvin menghela lega sembari mengelus-elus dadanya berulang kali, merutuki diri sendiri, menyadari betapa bodoh ia malah salah tingkah pada gadis yang belum ia kenal sama sekali. Benar-benar ya marvin ini.
Tak lama setelah itu..

"Tuan! ini bunga yang anda cari"
ujar vilia membawa bunga Krisan putih sudah di bungkus rapi. "Mari ikuti saya tuan." ajaknya.

Marvin tersenyum mengangguk. Ia mengikuti langkah gadis itu dari belakang.

Selama berjalan matanya tak henti memerhatikan rambut panjang vilia yang terombang-ambing sebab gerakan tubuhnya ketika berjalan, membuat marvin gemas ingin memegangnya.

Setiba dikasir, vilia memberikan seboucket bunga pada Marvin dan Marvin memberinya beberapa lembar uang sebagai bayaran.

"Terimakasih tuan! datang lagi jika ada waktu luang!" vilia dengan ramah menerima uang itu, masih dengan senyum di bibirnya. Manis sekali, marvin tidak bisa menyangkal itu, rasanya ingin tenggelam sajaaaa

GONE-side story'of Me Vii Elsa.zwjTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang