HAAPY READING!!!
Ternyata Cia tidak di panggil ke ruang guru, itu hanya alibinya saja untuk berbohong kepada para sahabatnya. Tujuan Cia sebenarnya adalah mengikuti kemana dua lelaki itu pergi.
Ketika dia tau tujuan kedua laki-laki itu menuju rooftop, Cia memelankan jalannya agar tidak ketahuan bahwa mengikuti mereka berdua.
Ketika sampai di rooftop Cia segera membuka pintu itu dengan keras dan membuat kedua laki-laki itu sedikit kaget dan emosi, tapi ketika tau bahwa yang membuka pintu itu adalah Cia keduanya tidak jadi marah.
Dengan kasar tiba-tiba Cia menarik kerah seragam Jevin.
Jevin yang diperlakukan seperti itu sedikit kaget tapi sebisa mungkin dia memasang muka datarnya kembali.
"Jangan pernah lo sakitin sahabat gue!" ucap nya marah pada Jevin.
"Gue udah bilang kalo gue ga suka sama dia! Tapi dia terus yang ngejar-ngejar gue" ucapnya.
"Se engganya kalo lo mau nolak jangan kaya gitu caranya!"
"Terus gimana?! Harus gue bilang kalo gue suka sama lo, gitu?"
"Jangan gila!" bentak Cia.
"Sampe kapan lo mau kaya gini? sampe semua yang ada di masalalu balik lagi kaya dulu?"lanjutnya emosi.
"Ga ada salahnya lo ngelupain masa lalu itu dan ngebuka hati buat Zee. Dia tulus sama lo!"
"Jangan sampe nanti lo nyesel karena udah ngelepasin orang yang udah tulus sama lo" ucap Cia dengan wajah yang menatap orang itu lurus.
"GUE GABISA CIA! GABISA! GUE MASIH SAYANG SAMA L...". "STOPPP!!" teriak Cia yang langsung memotong omongan Jevin.
"Stop Jevin! Lo harus Move on! Masa lalu cukup lo kenang ga akan bisa balik lagi!" Ujar Cia.
"Lo ga perlu merasa bersalah sama gue, gue udah baik-baik aja sekarang" ucapnya akan segera pergi dari rooftop.
"Dan lo!" Cia berhenti dan menunjuk Austin "Kasih tau sahabat lo jangan sampe nyesel kaya sahabatnya dulu!" ujar Cia tajam sambil menatap laki-laki itu penuh perasaan tak karuan.
Austin hanya menatap datar wanita itu tanpa ekspresi.
"Sorry" ucap Jevin pada Austin.
"it's okay, lupain semuanya." Ucap Austin yang masih menatap lurus kearah gadis itu.
"Ga ada salahnya kalo lo buka hati buat Zee" Lanjutnya lagi.
"tapi lo? "ujar Jevin.
"I'm fine. Gue bisa ngurus semuanya" ujar Austin sambil menepuk pundak sahabatnya.
Ternyata dari tadi ada dua orang yang mendengarkan perdebatan tiga orang itu.
Vale masih menutup mulutnya yang masih shock dengan apa yang barusan di dengarnya.
"Mereka?"ucap Vale yang masih memikirkan apa yang sudah di dengarnya barusan.
"Gue ga tau nanti gimana nasib persahabatan gue" lanjutnya menatap kebawah.
"Udah, lo tenang dulu nanti kita cari tau sama-sama" ucap Dean dan menggandeng tangan Vale untuk keluar dari tempat persembunyian mereka.
Tujuan mereka awalnya ingin mencari keberadaan Cia dan kedua sahabat Dean yang tak kunjung datang ke kantin dan mereka berdua berinisiatif untuk mencari ketiganya.
Ketika telah bertemu dengan ketiganya Dean dan Vale malah dikejutkan dengan beberapa fakta yang barusan aja di dengar oleh mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
ORMANDA
Teen FictionIni kisah empat manusia yang mempunyai masing-masing kisah yang rumit. Jevinka Vincent Adalrich, sang panglima tempur Ormanda yang masih belum bisa melupakan masa lalunya. Starlla Zee Alensky, si cewek bar-bar yang selalu menghalalkan segara cara u...