HAPPY READING!!!
Setelah pulang dari cafe semalam Zee memikirkan ada hubungan apa antara Cia dan Jevin.
Dia ingin menanyakan hal ini kepada Cia tapi dirinya masih takut apabila mendengarkan fakta yang seharusnya tidak ingin dia ketahui nantinya, ingin menanyakan kepada Jevin? Huh jangan harap akan di jawab oleh laki-laki itu. Untuk sekedar basa-basi saja dirinya enggan untuk menanggapi Zee apalagi nanti kalau Zee menanyakan ada hubungan apa dirinya dengan Cia bisa-bisa Jevin akanlebih menjauhinya dan Zee tidak ingin itu terjadi.
"Ahh bisa gila gue lama-lama mikir ginian berasa lagi ngerjain soal teka-teki."
Tak terasa ternyata jam sudah menunjukan pukul 05.30 wib dan Zee segera bersiap-siap untuk pergi kesekolah.
***
Jam 06.30 pagi Zee sudah sampai di sekolah dan baru saja memarkirkan mobilnya.
Zee segera berjalan menuju kelasnya yang berada di gedung B tempatnya para kelas 12 dari berbagai jurusan.
Setelah sampai dikelas Zee segera meletakan tasnya di bangku dan bisa dilihat ternyata baru sedikit penghuni kelasnya yang datang.
Tak lama kemudia Vale baru saja sampai dikelas.
"Tumben lo dateng cepet." Ujar Vale.
"Gue dateng cepet salah, gue dateng telat juga salah. Serba salah hayati" jawabnya dramatis.
Vale hanya menatap Zee heran dan segera meletakan tasnya.
"HELLO EPERIBADEEH DISINI FIO DAN LORA YANG CANTIK UDAH DATANG. PLISS SAMBUTANNYA MANA??" teriak Fio dan Lora bersamaan .
"Brisik tau ga lo berdua pagi-pagi udah teriak. Bisa-bisa budeg gue yang ada" cerocos Vale yang sedang kesal karna teriakan Fio dan Lora tadi.
"Tau nih duo curut brisik banget, abis makan Toa masjid lo pada?" Ucap Zee.
"Ahhelahh kita kan cuma mau berbagi energi di pagi hari biar penghuni kelas ini kaga suram-suram banget" jawab Fio yang langsung duduk dibangkunya diikuti oleh Lora.
Jam sudah menunjukan pukul 07.00 dan sudah banyak murid yang mulai berdatangan tapi belum ada tanda-tanda kedatangan Cia.
"Belum datang tu bocah?" tanya Lora kepada Zee.
Zee yang mendapatkan pertanyaan tiba-tiba dari Lora hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"Kaya ga tau Cia aja lo pada. Paling juga telat tuh anak" ujar Fio.
Tak lama kemudian Cia datang dan bel tanda masuknya jam pelajaran pertama pun berbunyi.
***
Sedangkan disisi lain ada lima inti Ormanda yang sedang bolos di rooftop sekolah.
Ditemani dengan angin sejuk di pagi hari mereka berlima sibuk dengan kegiatan masing-masing. Austin yang sedang duduk di sofa sambil ngevape ganteng. Edric, Rey dan Dean yang sedang mabar, dan Jevin hanya diam melamun memikirkan perkataan Cia kepada dirinya di cafe semalam.
TING
Tiba-tiba bunyi suara dari ponsel Jevin.
Jevin segera membuka pesan dari ponselnya, dan tiba-tiba rahang nya mengeras melihat isi pesan dari ponselnya.
"TIREX balik lagi, dan mereka mau nyerang kita nanti pas jam pulang sekolah."
Mereka berempat tiba-tiba terdiam tidak melanjutkan kegiatan mereka lagi ketika mendengar ucapan Jevin barusan.
Tatapan tajam Austin menandakan bahwa laki-laki itu sekarang sedang dilanda oleh emosi.
"Dean lo kasih tau anak-anak di grup masalah ini, Suruh mereka stay disekolah sampe seluruh murid sama guru pulang." Ucap Austin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ORMANDA
Teen FictionIni kisah empat manusia yang mempunyai masing-masing kisah yang rumit. Jevinka Vincent Adalrich, sang panglima tempur Ormanda yang masih belum bisa melupakan masa lalunya. Starlla Zee Alensky, si cewek bar-bar yang selalu menghalalkan segara cara u...