BAB 9

32 4 0
                                    

HAPPY READING!!!

Pagi hari ini Jakarta di landa hujan yang cukup deras, membuat orang yang tadinya ingin beraktifitas malah tidak ingin melakukan apa-apa dan lebih memilih untuk kembali tidur.

Sama hal nya seperti Zee yang masih nyenyak tak ingin bangun dari kasurnya padahal sekarang jam sudah menunjukan pukul 7 pagi.

"tok tok tok" bunyi pintu yang diketok cukup kuat.

"ZEZE! BANGUN ! GA SEKOLAH KAMU?" ucap wanita cantik di balik pintu kamar.

"BANGUN GA! ATAU GA MAMA BILANG SAMA PAPA BUAT SITA 13 SUAMI HALU KAMU ITU!" teriak wanita cantik alias mama Zee, Naomi.

Zee yang mendengarkan ucapan mamanya barusan segara bangun dan membuka pintu kamarnya.

*ceklek* bunyi pintu kamar terbuka.

"Apasih ma, pagi-pagi udah teriak" ucap Zee dengan suara serak khas bangun tidurnya.

"Pagi dari mana HEH! Udah jam 7 ini"

"Ayo cepat mandi, kalo engga suami-suami halu kamu itu bakal musnah"

"IHHH! Ga asik banget sih main ancem terus" gerutu Zee yang masih bisa didengar oleh mamanya.

"Mama masih denger Zeze, cepat siap-siap mama tunggu di bawah"

Hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk mandi dan siap-siap karena Zee sangat terburu-buru.

"MAMA" teriaknya. "AKU LANGSUNG KESEKOLAH YA! DADAH MACAN MUACH!" teriak Zee dari pintu depan dan segera mengeluarkan mobilnya untuk melaju kesekolah.


***

Sesampainya didepan gerbang sekolahnya Zee mengeluh kesal karena dirinya sudah telat hampir satu jam.

"Awalnya kan gue ga mau sekolah, dasar aja punya nyokap mainannya anceman mulu" ucapnya dengan diri sendiri.

*tin tin tin*

"Pak, tolong buka gerbang nya dong!" teriak Zee dari mobilnya.

Satpam itu segera membukakan pintu gerbang dengan lebar, ketika telah melewati pintu gerbang Zee berhenti dekat satpam itu dan memberikan beberapa lembar uang berwarna merah.

Satpam itu tersenyum senang mendapatkan rezeki di pagi hari.

"Sering-sering telat ya nak, biar bapak cepat kaya HEHE" ucap pak satpam.

Zee hanya memutar bola matanya malas dan segera memakirkan mobilnya di parkiran khusus disebelah mobil sahabatnya Cia.

Setelah sampai di koridor utama Zee mengendap-ngendap seperti maling agar dirinya tak ketahuan telat dengan guru piket.

Tapi sepertinya dewi fortuna sedang tidak berpihak kepada gadis yang bernama Starlla Zee Alensky ini.

Didepan nya sudah ada guru yang berdiri menatap wajahnya dengan tatapan garang.

"Ehh ibu komkom yang cantik, apa kabar bu?" ucap Zee sedikit basa basi.

"Kabar saya baik sebelum saya memergoki kamu disini seperti maling" ucap guru itu.

"Saya bukan maling bu, saya kan murid kesayangan ibu" dengan tatapan genit yang di berikan oleh Zee.

"Saya ga punya murid kesayangan modelan seperti kamu ini Zee! Saya capek ngeliat kelakuan kamu dan sahabat-sahabat kamu itu. Kalian sudah punya 2 buku hitam sangking banyaknya melanggar peraturan sekolah." Kata bu kom dengan memijat pelanya yang sebenarnya tidak pusing.

ORMANDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang